BeritaKaltim.Co

DKP Kembali Serahkan Bantuan Gerobak Sampah

PEDULI KEBERSIHAN. Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail ketika mencoba salah satu sarana pengangkut sampah yang akan diberikan kepada pihak Kelurahan.
PEDULI KEBERSIHAN. Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail ketika mencoba salah satu sarana pengangkut sampah yang akan diberikan kepada pihak Kelurahan.

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Dinas Kebersihan Pertamanan (DKP) Samarinda kembali menyerahkan 10 gerobak sampah motor dan 28 gerobak sampah dorong, kepada kelurahan yang berada di 10 Kecamatan.

Penyerahan yang berlangsung di halaman kantor DKP, Selasa (29/9) kemarin ini juga dirangkai dengan memberikan santunan BPJS kepada salah satu petugas kebersihan yang mengalami musibah kecelakaan pada saat menjalankan tugas di lapangan.
“Bagi keluarga korban yang ditinggalkan bisa mendapatkan kekuatan, meski santunan ini dirasa kurang sepadan semoga bisa bermanfaat,” sebut Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail ketika menyampaikan dukanya kepada keluarga korban.
Wawali yang dalam kesempatan pagi itu juga menyerahkan secara simbolis pembagian gerobak tersebut mengatakan kalau DKP memiliki peranan penting dalam menata taman dan kebersihan kota mulai dari hulu ke hilir.
Sehingga jelas dia sudah sepantasnya jika instansi yang dikomandoi Dadang Airlangga ini juga memperhatikan keberadaan sarana pengangkut seperti gerobak sampah di setiap wilayah Kelurahan.
“Tinggal sekarang jangan sampai ada kecemburuan sosial antara yang mendapat gerobak sampah motor dengan gerobak sampah dorong, karena pembagiannya sudah berdasar kriterianya menurut wilayah,” kata Wawali.
Seperti gerobak sampah motor, ia menjelaskan diberikan kepada Kelurahan yang tempatnya jauh dari TPS serta jalannya banyak tanjakannya, sedangkan untuk gerobak sampah dorong diberikan kepada Kelurahan yang jalannya datar dan tidak jauh dari TPS.
Untuk itu ia berharap perbedaan sarana pengangkut sampah tadi ini bisa dipahami oleh pihak penerima.
Sementara, Kepala DKP Dadang Airlangga menambahkah sistim pengelolaan sampah di Samarinda sendiri mentransfer sistim pengelolaan sampah di Surabaya. Dimana jelas dia metode sebelum sampah tadi dibuang ke tempat Pembuangan Akhir (TPA) maka terlebih dahulu dipilah menurut jenisnya sebagai bahan daur ulang di tempat Pembuangan Sampah terpadu (TPST) yang dilakukan oleh masyarakat, walaupun tidak 100% sistem tadi ditiru semua dari Surabaya.
“Tapi alhamdulillah sistim TPS, TPA, HBS yang saat ini telah dibangun DKP Samarinda sudah bisa diimplementasikan oleh masyarakat, tinggal bagaimana kita bisa mengkombinasikan dengan pola yang ada di Surabaya dengan menggandeng pihak swasta untuk pemilahan sampah organik dan kompos sebagai bahan daur ulang, sehingga sampah yang diangkut ke TPA volumenya bisa kecil dampaknya umur TPA bisa semakin panjang selain manfaat lain bisa dimanfaatkan untuk gas methan,” ungkap Dadang.#HMS14

Comments are closed.