SAMARINDA. BERITAKALTIM.COM – Kabut asap tebal yang menyelimuti Kota Tepian beberapa hari belakangan ternyata menjadi ancaman serius. Karena itu, warga diminta untuk sebisa mungkin mengurangi aktivitas luar ruangan.
Trending
- BMKG catat 19 kali gempa susulan di Berau Kalimantan Timur
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Bantuan Korban Banjir Mahakam Ulu Masih Tertahan di Kutai Barat
- Banjir Besar di Mahakam Ulu, Gubernur Akmal Malik Kerahkan Bantuan Darurat
- Jalan Trans Sulawesi lumpuh akibat luapan banjir
- Artis Epy Kusnandar ditangkap polisi akibat narkoba
- Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan setinggi 800 meter
- Prabowo dan Gibran Berangkat Dari Kartanegara Ke Gedung KPU
Paling Buruk Pagi Hari, Dinkes Imbau Pakai Masker
Kalaupun terpaksa, harus bisa menggunakan pelindung tubuh, khususnya masker. Karena ancaman yang paling serius adalah penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda, drg Nina Endang Rahayu, kemarin. Meski begitu diakui, pihaknya selama ini tidak tinggal diam. Sosialisasi terus mereka lakukan dengan membagikan ribuan masker kepada masyarakat. Berikut menyebar pamflet dan spanduk imbauan kepada masyarakat.
“Juga kita minta kepada setiap Puskesmas yang ada di sleuruh Kota Samarinda untuk mensosialisasikan ini. Biar masyarakat bisa tahu,” kata drg Nina melalui Kepala Seksi Promisi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat DKK Samarinda, drg Deasy Evriyani.
Sejauh ini lanjut dia, memang belum ada lonjakan angka warga yanga terserang ISPA. Namun meski begitu, ISPA sangat berpotensi untuk menyerang siapa saja tanpa memandang kelompok umur. Apalagi, sejauh ini tak ada obat anti bodi untuk menangkal ISPA selain dengan pencegahan.
“Ya, langkah pencegahannya dengan mengedepankan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Red) serta mengurangi aktivitas luar ruangan dan selalu menggunakan masker,” terangnya.
Selama tiga hari belakangan tutur Deasy, DKK melakukan pemantauan terhadap kualitas udara di Samarinda. Hasilnya menunjukkan kualitas udara di Samarinda saat ini tidak sehat.
“Kita berada di kotak warna coklat yang artinya tidak sehat. Sedikit lagi mendekati warna merah yang berarti sangat tidak sehat. Sedangkan paling buruk di warna ungu. Tapi kalau berangsur membaik akan bergeser ke warna kuning, dan selanjutnya ke warna hijau. Kita berharap supaya kondisi ini tidak bertambah parah,” ujarnya.
Karena lanjut dia, untuk warga di daerah Sumatera umumny sudah berada di kotak warna merah dan mendekati ungu. Itu artinya sudah hampir sangat parah.
“Kalau di Samarinda sendiri pantauan kami yang kualitas udaranya paling tidak sehat itu di pagi hari hingga pukul 11.00 Wita. Tapi bukan berarti malam hari aman saja. Makanya kami imbau supaya tetap pakai masker. Kami juga dalam waktu segara surati Disdik (Dinas Pendidikan, Red) supaya bisa mengumbau ke sekolah-sekolah untuk tidak banyak beraktivitas di luar ruangan,” tuturnya.
Sementara Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Samarinda, Abdul Aziz yang ditemui terpisah mengaku belum bisa memastikan kualitas udara saat ini. Memang pihaknya telah melakukan uji kualitas udara awal bulan ini. Namun hasilnya kini belum diketahui.
“Jadi kami belum bisa menyimpulkan apakah kualitas udara saat ini baik ataukah tidak. Yang jelas, pengujian yang kami lakukan juga bukan kasuistis dalam hal ini karena ada asap. Tapi memang rutin dilakukan setiap tahun,” terang Aziz.
Terpisah, Asisten III Ridwan Tassa atas nama Pemkot Samarinda mengimbau hal yang sama agar warga menghindari aktifitas di luar. “Hindari aktifitas di luar. Kalau tidak penting, ya di rumah aja. Atau kalau sudah di kantor dan tidak harus keluar, ya di dalam ruangan aja. Begitu juga di sekolah, jangan ada aktifitas di luar gedung sekolah,” ucap Ridwan di Balaikota, kemarin.
Kepada seluruh pihak sekolah, Ia mewanti wanti untuk selalu waspada terhadap kesehatan murid-muridnya. “Waspada ISPA. Jika ada gejala segera koordinasi dengan Dinas Kesehatan ataupun Puskesmas untuk penanganan yang lebih lanjut. Jangan terlena dan menganggap remeh,” pesannya. #hms6/2
Next Post
Comments are closed.