BeritaKaltim.Co

TNC Sarankan Bentuk Tim Terpadu Mengkaji Air Sungai Segah

Sungai Segah yang airnya berubah warna.
Sungai Segah yang airnya berubah warna.

TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Perkembangan peristiwa perubahan air Sungai Segah dan dampak-dampak yang ditimbulkannya, maka TNC sebagai organisasi nirlaba yang berbasis ilmu pengetahuan (sains) sangat berharap kepada para pengambil kebijakan pada Pemerintahan Kabupaten Berau agar segera membentuk tim terpadu melalui Surat Keputusan PJ Bupati Berau dan selanjutnya membuat kajian yang holistik dan komprehensif.

Hal ini dipaparkan Saipul Rahman Berau Program Senior Manager The Nature Conservancy (TNC) Kabupaten Berau, Rabu (18/11/2015) melalui press Realese nya kepada pers.

“Perlu segera membentuk Tim Terpadu melalui SK Bupati Berau seperti yang melibatkan para pihakterkait, baik dari unsur SKPD BLH, DKP, Dinas Perkebunan, DinasPertambangan, dan Energi, BP-DAS, Bappeda, dll), maupun perwakilan masyarakat sipil, termasuk LSM, perwakilan masyarakat terdampak (nelayan keramba, ibu-ibu yang memiliki anak-anak balita, pelanggan PDAM,), serta para akademisi yang memiliki kepakaran di bidangnya, serta lembaga lembaga penelitian lainnya LIPI,” papar Saipul.

Diharapkan Tim Terpadu ini dapat bekerja cepat dan akurat untuk menemukan penyebab utama dari timbulnya ‘fenomena Sungai Segah’ yang terjadi selama ini, sertadapatmemberikan informasi yang transparan, berimbang dan dapat dipertanggung jawabkan sumber informasinya, sehingga dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat Tanjung Redeb yang cenderung mulai berkurang akhir-akhir ini.

“Kemudian Perlu segera dibuat kajian lanjutan yang holistik dan komprehensif yang analisis ilmiah berdasarkan data-data lapangdan survey yang melibatkan para ahli dan pakar terkait isu-isu yang muncul dari fenomena Sungai Segah ini, semisal ahli hidrologi, ahli pertambangan, ahli perkebunan, ahlipengelolaanlimbahcairdanberacun, dll yang berasaldari lembaga atau perguruan tinggi yang kredibel di bidangnya masing-masing,” papar Saipul.

Hal ini juga untuk menindaklanjuti hasil sementara dari studi literatur yang dilakukan oleh ahli bakteriologi perairan dari Universitas Mulawarman Kaltim. Sebab isu ‘fenomena alam’ yang disampaikan di dalam studi ini telah mengakibatkan dampak-dampak yang cukup signifikan terhadap warga Tanjung Redeb terutama dalam urusan lingkungan, kesehatan, hingga perekonomiannya. Sehingga hasil dari kajian ini dapat dipakai oleh para aparat yang sebagai rujukan, referensi yang mumpuni untuk membuat suatu kebijakan dalam mengatasi dampak-dampak tersebut dan memberikan perlindungan serta pemulihan hak-hak dasar warga yang terganggu akibat peristiwa fenomena Sungai Segah di Kabupaten Berau.

Perlu melihat terjadinya fenomena Sungai Segah ini tidak berdiri sendiri namun merupakan pengaruh dari sistem pembangunan yang tengah dijalankan.

“Untuk itu TNC mendorong agar aspek pembangunan dari tingkat perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan dapat dijalankan dengan benar–benar memperhatikan aspek lingkungan. Saatini TNC tengah mendukung Bappeda dalam menyelesaikan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang merupakan amanah UU 32/2009 tentang Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,“ paparnya.

KLHS disusun untuk mengawal Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Berau dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Berau agar memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan Kabupaten Berau. #Hel

Comments are closed.