BeritaKaltim.Co

Pemkab Berau Sudah Penuhi Sarana Transportasi Medis

berau ambulans laur ilustrasiTANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Upaya Pemkab Berau meningkatkan pelayanan kesehatan terus dilakukan, bukan hanya rumah sakit umum daerah (RSUD) Abdul Rivai maupun RSUD Pratama Talisayan yang dipenuhi sarana dan prasarananya. Tetapi semua Puskesmas se Kabupaten Berau.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, dr Mathius Popang, mengatakan, sarana dan prasarana kesehatan dipenuhi secara bertahap. Hal itu bukan karena adanya kasus meninggalnya dokter muda Dionisius Giri Samudra yang mengikuti program internship di Rumah Sakit Cenderawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Seperti diketahui dokter muda itu meningal dunia lantaran menderita demam tinggi namun tak dapat ditangani dokter di tempat kerjanya, mengingat fasilitas sangat terbatas.

“Di Kabupaten Berau soal sarana dan prasarana ini sudah ada, termasuk mobil ambulans dan speedboad di Puskesmas terpencil maupun yang jauh dari perkotaan. Sarana transpostasi itu sebagai rujukan ke rumah sakit, kalau – kalau ada pasien yang harus ditangani rawat inap di rumah sakit,“ ujarnya. Sarana itu tentu saja termasuk andai saja ada dokter yang bertugas di Puskesmas terpencil tiba – tiba sakit , lalu membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit.

Lebih lanjut Mathius menjelaskan, saat ini dokter yang magang di Bumi Batiwakkal ada 18 orang, dan semuanya ditugaskan dalam Kota Tanjung Redeb, yakni di Puskesmas Bugis dan RSUD Abdul Rivai Tanjung Redeb.

Ketika ditanya mengapa 18 orang dokter magang tersebut tidak ada yang ditugaskan di Puskesmas terpencil ? dijelaskan Mathius bahwa mereka sengaja diperbantukan di RSUD Abdul Rivai dan Puskesmas Bugis Tanjung Redeb, sebab dokter pembimbing yang ada bertugas di RSUD Abdul Rivai dan Puskesmas Bugis. “ Jadi dari 18 dokter magang itu kami roling selama 4 bulan di Puskesmas Bugos, 4 bulan di rumah sakit,” ujarnya.

Sehubungan dengan penugasan dokter magang dari Kementerian Kesehatan tersebut, para dokter yang magang tersebut mendapatkan fasilitas tempat tinggal, dan mendapatkan bantuan biaya hidup perbulan Rp 2,5 juta. Bantuan biaya hidup ini sekaligus sebagai bentuk perhatian Pemkab Berau, sekaligus sebagai perangsang. “ Jadi nanti mereka ini bisa bercerita kepada juniornya yang pada saatnya mendapat giliran magang di Berau, bahwa magang di Berau juga mendapat perhatian biaya hidup yang layak,” ungkapnya. #hel

Comments are closed.