SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Intensitas curah hujan yang makin tinggi pada bulan Desember mengakibatkan volume air dipastikan meningkat. Mengantisipasi datangnya banjir, pemerintah Samarinda melakukan pelbagai hal seperti mengeruk Sungai Karang Mumus (SKM), memperlebar saluran pembuangan air (drainase) serta terus mensosialisasikan hidup bersih pada seluruh warganya.
“Saya mengapresiasi tanggapnya pemerintah kota dalam menyambut musim hujan. Melancarkan saluran air dan memperbesar sungai adalah salah satu cara efektif mengurangi banjir di Samarinda,” kata Saefuddin Zuhri, Anggota Komisi III DPRD Kaltim.
Memang, pada masa peralihan ke musim hujan seperti sekarang volume air dipastikan meningkat. Hujan yang semakin sering akan menyebabkan sumber mata air di hulu sungai yang ditampung Bendungan Benanga akan semakin deras. Aliran air akan terus berlanjut ke permukiman warga dan bermuara di Sungai Mahakam.
“Saluran air ke permukiman warga ini yang harus diperlebar. Upaya pemerintah sudah sangat tepat dalam mengeruk SKM. Sekarang tinggal upaya warga saja agar tak lagi membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan tersumbatnya saluran pembuangan tersebut,” kata Saefuddin Zuhri lagi.
Namun, Politikus Partai Nasdem ini juga mengimbau kepada peemrintah kota agar bisa memperhatikan banyaknya tumbuhan air yang ada di sekitar Bendungan Benanga. Banyak warga yang melaporkan saluran bendungan sering tersumbat akibat tumbuhan air, sehingga air tak berjalan lancar dan mengendap di bendungan.
Warga khawatir, debit air yang terus tertampung tak sebanding dengan kapasitas bendungan, sehingga bahaya bendungan jebol yang menyebabkan air bah sewaktu-waktu bisa terjadi.
“Menanggai laporan warga dan paparan media, saya harapkan ada tindakan segera dari pemerintah Samarinda atas laporan ini dan kalau bisa melakukan kroscek segera di lapangan. Jangan sampai, kejadian bendungan jebol kembali terulang,” kata Saefuddin Zuhri lagi. #adv/tos/oke
Comments are closed.