BeritaKaltim.Co

Budidaya Udang Sistem Busmetik Lebih Ekonomis

TANJUNG REDEB BERITAKALTIM.CO- Geliat budidaya tambak udang di Kabupaten Berau terus mengalami peningkatan, agar hasil panen tambak udang dapat lebih menigkat lagi, Dinas Perikanan meningkatkan pembeniaan sekaligus melakukan pengawasan. Selain itu, Dinas Perikanan juga akan menggunakan metode berbasis system busmetik.

Menurut Kepala Dinas Perikanana, Ir M Fuadi, potensi tambak di Kabupaten cukup luas dan menjanjikan, jika budidaya tambak udang tersebut digarap dengan serius. Untuk itu, kata Fuadi, pihaknya akan terus melakukan pemantauan di lapangan sekaligus memberikan pembinaan.

“Sebelumnya, pada umumnya tambak dikelola dengan sistem tradisional, sehingga produktifitasnya rendah. Untuk itu kami menggunakan sistem busmestik agar dapat meningkatkan produktifitas dengan berinovasi pada budidaya udang,” katanya.

Teknologi busmetik atau yang dikenal dengan istilah budidaya udang skala mini empang plastik adalah, inovasi teknologi budidaya udang melalui kajian ilmiah yang terukur. Teknologi ini merupakan cara budidaya baru yang ramah lingkungan dengan biaya lebih murah dengan menggunakan lahan lebih kecil, bisa berukuran 1 petak 600 m2, masa panen lebih singkat yakni 3 siklus per tahun dengan hasil lebih banyak dan berkualitas.

“ Sehingga bagi warga atau kelompok tani yang memiliki modal yang tidak terlalu besar, bisa melakukan budidaya tambak udang dengan lahan yang tidak begitu luas,” ungkapnya.

Kata Fuadi, teknologi busmetis adalah pilihan jika kualitas daya dukung perairan menurun. Tingkat teknologinya sederhana, serta secara keekonomian memungkinkan untuk dikembangkan oleh petambak.

“Pada prinsipnya teknologi busmetis ini sangat efisien karena tidak membutuhkan modal yang cukup besar, bahkan bisa dilakukan dengan lahan yang tidak terlalu luas dengan aplikasi yang relatif mudah, sehingga cukup menarik bagi pengusaha perikanan pemula dengan modal relatif terjangkau,” imbuhnya.

Lebih lanjut Fuadi menambahkan, hal ini tidak hanya saja dilakukan petambak, di pesantren – pesantren atau yayasan juga bisa, untuk memberdayakan para santri agar memiliki jiwa enterpreneur, dengan tetap tidak melupakan kewajiban dalam hal syiar agama.

“Banyak sekali santri di Kabupaten Berau yang memiliki potensi dalam hal kewirausahaan. Maka dari itu saya mengajak kepada semua pengasuh pesantren maupun yayasan, untuk sama-sama memanfaatkan lahan kosong yang memungkinkan untuk budidaya udang, karena program ini juga berasal dari pusat,” Terangnya.

Fuadi juga menegaskan, dengan keberhasilan demfarm budidaya udang sistem busmetik, berarti sangat penting untuk disebarluaskan kepada publik, mengingat produksi udang harus terus ditingkatkan guna mendongkrak peningkatan produksi perikanan budidaya di Kabupaten Berau, sekaligus untuk peningkatan pendapatan masyarakat.

“Di samping itu dapat membuka peluang usaha dan perluasan lapangan pekerjaan. Melihat hasil produksi udang yang sangat menjanjikan dalam penerapan busmetik. Sudah saatnya inovasi ini dapat diterima oleh masyarakat secara luas, terutama pelaku perikanan budidaya, sehingga diharapkan keberhasilannya dapat meningkat, serta mampu mencukupi kebutuhan pasar,” Harapnya.adv/mar

Comments are closed.