BALIKPAPAN, beritakaltim.co- Calon Wakil Gubernur Kaltim, Safaruddin, punya ‘profesi’ baru setelah pensiun sebagai perwira tinggi Polri. Hampir setiap pekan, ketika umat Islam melaksanakan kewajiban sholat Jumat, mantan Kapolda Kaltim selalu didaulat menjadi khatib atau juru khutbah.
Jika pada haru Jumat yang lalu (23/3/2018) Safaruddin menyampaikan khutbah kepada umat muslim di Masjid Jami’ Nurul A’LA Karang Joang, Kilometer 17, Balikpapan, pada Jumat (30/3/2018) ini purnawirawan jenderal bintang dua itu menyampaikan khutbahnya di Masjid Hidayatul Barokah Desa Tani Bhakti Kec. Samboja, Kutai Kartanegara.
“Khutbah itu kesempatan kita berbagi tentang nilai-nilai kebaikan. Saya bersyukur bisa berbagi dengan masyarakat kita,” ucap Safaruddin, usai sholat Jumat.
Seperti pada Jumat pekan lalu di mana khutbahnya bermuatan tentang ghibah yang dapat melenyapkan amal ibadah seorang mukmin, kali ini isi khutbahnya juga seputar masalah tersebut. Cawagub yang diusung PDI Perjuangan dan Hanura ini menceritakan kisah Nabi Muhammad SAW yang ditanya oleh para sahabatnya mengenai siapa orang yang hidup bangkrut di dunia.
Menurut Safaruddin, ketika itu Nabi Muhammad menjelaskan bahwa orang yang bangkrut itu bukan orang yang miskin harta, melainkan orang yang meskipun ibadah shalat, zakat, sedekahnya lancar tapi orang tersebut suka menceritakan keburukan orang lain.
“Mari jauhi ghibah, agar kita tidak bangkrut di akherat,” kata Safaruddin dari atas mimbar di depan ratusan jamaah sholat jumat yang memenuhi masjid besar tersebut.
Dengan mengghibah, sebenarnya tanpa sadar seseorang sudah menghapuskan sendiri kebaikan-kebaikan yang dia miliki. Dengan kata lain, ghibah dapat melenyapkan amal ibadah.
Usai sholat Jumat, Safaruddin menemui tokoh masyarakat Desa Tani Bhakti bernama Haji Hariadi di rumahnya. Ada juga Rustam, warga lainnya.
Kepada Safaruddin yang sedang berikhtiar menjadi Wakil Gubernur Kaltim, Hariadi menyampaikan aspirasi rakyat di desanya.
“Jika Pak Safaruddin terpilih nanti, semoga Desa Tani Bhakti bisa diprioritakan terutama masalah infrastruktur jalan warga dan saluran irigasi. Kami juga ingin dibantu pemerintah untuk membangun industri yang mendukung perkebunan kelapa sawit di daerah Tani Bhakti,” tutur Hariadi.
Usai itu, Safaruddin menyampaikan apa yang menjadi visi dan misi ‘Kaltim Bermartabat”. Soal infrastruktur sudah komitmen pasangan calon ini dalam 3 tahun pemerintahan mereka jalan-jalan provinsi sudah semua mulus.
“Itu sudah ada dalam program kami. Namanya kaltim mulus. Artinya seluruh jalan provinsi harus mulus.
Mengenai industri, Safaruddin setuju dengan usulan Hariadi. Dia sejak dulu mendukung kepada pemerintahan di Kaltim untuk cepat menangkap peluang industri di Kaltim. Misalnya industri pabrik komoditi ilir kelapa sawit.
“Pabrik ilir kelapa sawit harus ditangani serius. Pemerintahan kami nanti mencari cara apakah pendirian pabrik itu melalui perusda atau langsung pihak swasta,” ucapnya. Dia bercita-cita dalam kepemimpinannya sudah ada produksi minyak makan dan CPO produksi sendiri.
“Pemerintah provinsi kedepan akan menghadirkan pabrik CPO dan pabrik pengolahan minyak makan, sehingga harga sawit di Kaltim bisa stabil dan harga minyak goreng di Kaltim akan jauh lebih murah karena Kaltim bisa memproduksi minyak goreng sendiri,” ujar Safaruddin.
Tentang aspirasi masyarakat mengenai gedung sekolah, karena jarak menempuh sekolahan yang cukup jauh, solusinya adalah menambah sekolah.
“Mungkin kita akan bangunkan sekolah yang dibutuhkan daerah sini, jika SMP atau SMA sekarang jaraknya cukup jauh, ya kita bangunkan di daerah sekitar sini, agar anak2 kita tidak perlu jauh2 pergi sekolah,” kata Safruddin, kelahiran Sengkang, Sulawesi Selatan, 10 Februari 1960 tersebut. #4TimMedia
Comments are closed.