TENGGARONG SEBERANG: Calon Gubernur Kaltim Rusmadi Wongso terkejut saat mendapat laporan warga Desa Bangun Rejo (L3) Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kukar, Kalimantan Timur, bahwa masih banyak anak putus sekolah di desa itu. Ironisnya, anak-anak itu putus sekolah lantaran orangtua mereka tidak mampu biaya.
Bersama tim relawan dalam kunjungan silahturahim dengan warga Jumat (30/3/18) siang, Rusmadi prihatin dengan kondisi tersebut. Apalagi, selama ini Kutai Kartanegara diketahui sebagai daerah kaya tambang batubara, minyak dan gas bumi.
Dihadapan ratusan warga yang hadir di halaman rumah Sutrisno, Ketua RT 05 Desa Bangun Rejo, Rusmadi dengan tegas meminta persoalan anak putus sekolah jangan dibiarkan. Jika ada anak yang tidak sekolah lantaran tidak ada biaya, kewajiban pemerintahan setempat – mulai ketua RT melaporkan kepada pemerintah agar ada solusinya.
“Kita sebagai orang tua memiliki tanggung jawab besar terhadap masa depan anak, karena kelak nasib bangsa ini ada di tangan mereka.
Karena itu Paslon nomor 4 Rusmadi berjanji bila kelak terpilih menjadi Gubernur Kaltim akan memperhatikan warga Desa Bangun Rejo, agar tidak ada lagi anak usia sekolah yang putus sekolah.
“Ya tidak mengira kalau masih banyak anak putus sekolah. Kita minta datanya, supaya cepat dicari jalan keluarnya,” ucap mantan Ketua Bappeda Kaltim itu.
Tentang beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa, sudah disusun tim pemenangan Rusmadi-Safaruddin dalam visi ‘Kaltim Bermartabat”. Paslon nomor 4 ini menyebut dengan program “Kaltim Cerdas”, yakni bantuan dana pendidikan berupa beasiswa kepada warga tidak mampu.
“Tidak boleh ada anak yang tidak bersekolah karena alasan tidak ada biaya. Bila perlu kita berikan bantuan hingga sampai Sarjana,” sebut Rusmadi.
Untuk mengatasi dan mengetahui jumlah anak putus sekolah di desa itu, Rusmadi yang sebagian hidupnya dihabiskan mengabdi sebagai dosen di Universitas Mulawarman itu mengajak warga untuk membangun posko pengaduan anak putus sekolah, supaya nanti bisa dilaporkan kepada pemerintah.
Dia juga meminta dan menyarankan kepada masyarakat agar proaktif melaporkan adanya anak usia sekolah yang orang tuanya tidak mampu menyekolahkan anaknya.
“Ini tanggung jawab kita bersama untuk memberikan jaminan pendidikan kepada anak-anak,” ujar Rusmadi dihadapan warga desa.
Hadir dalam acara silahturahmi ini, Didik Agung Eko Wahono, anggota DPRD Kukar dari fraksi PDI-Perjuangan, Mislan pengurus anak cabang (PAC) Partai Hanura, Sugiono Kepala dusun Bangun Rejo dan Yayan Ketua Karang Taruna serta beberapa tokoh agama setempat. #4TimMedia
Comments are closed.