BeritaKaltim.Co

Digadang Jadi Cawapres, Mahfud Malah Mengusulkan Tito Karnavian

YOGYAKARTA, beritakaltim.co- Mahfud MD memang beda. Ketika namanya digadang-gadang masuk dalam bursa pilihan Cawapres mendampingi Joko Widodo pada Pemilu tahun 2019, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengusulkan nama Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Menurutnya Tito merupakan salah satu sosok dengan rekam jejak yang baik. “Kalau boleh saya menilai, Pak Kapolri, Pak Tito ini salah satu yang bagus. Kalau saya sendiri, mantap itu Pak Tito, masih muda, orangnya lurus, cerdas, Pak Tito cocok dengan siapa saja (capresnya),” kata Mahfud seusai acara peluncuran buku karya mantan Ketua Komisi Yudisial periode 2013-2015, Suparman Marzuki, di kampus Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Jalan Taman Siswa, Yogyakarta, Sabtu (31/3/2018).

Mahfud menyebut nama Tito ketika ditanya Wartawan perihal hasil survei yang memunculkan namanya sebagai cawapres pada Pemilu 2019.

“Oleh karena saya tidak ingin (maju cawapres), saya jarang mengikuti hasil-hasil survei. Biar mengalir saja,” ujar Mahfud.

Menurutnya, menjelang Pilpres 2019 banyak pihak berspekulatif dan memunculkan nama sejumlah tokoh sebagai cawapres. Kondisi itu dinilainya baik bagi perkembangan demokrasi bangsa.

“Sekarang kita bersyukur orang bisa menyebut berbagai calon, banyak orang berspekulatif sebut banyak nama, ada yang sebut nama saya, saya sebut Pak Tito, itu bagus perkembangan demokrasi kita ke depan. Soal nanti jadi tidak, yang menentukan calon presiden dan parpol-parpol, kalau survei-survei kan tidak,” terangnya.

Mahfud menekankan yang terpenting dalam proses demokrasi bisa membawa bangsa ke arah yang lebih baik lagi.

“Negara harus selamat dan bebas dari radikalisme, tindak kekerasan, NKRI harus terjaga, aman, rukun. Kita cari pemimpin yang seperti itu, siapapun harus itu yang prioritas,” imbuhnya.

Nama Mahfud MD termasuk dalam listing PDI Perjuangan yang masuk bursa cawapres Joko Widodo. Dua nama lagi adalah Menkeu Sri Mulyani dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Tiga nama itu, ujar anggota BP Pemilu Pusat PDIP Arteria Dahlan di gedung DPR, akan digodok internal partai. Dia pun mengatakan figur dari parpol juga akan dipertimbangkan.

Untuk diketahui, 3 nama yang disebutkan di atas tidak berlatar belakang partai politik untuk saat ini. Arteria menyebut mereka sebagai cawapres alternatif Jokowi.

“Ini semua akan jadi bagian dari pertimbangan. Nggak usah takut, yang parpol kita cermati, yang non-parpol juga kita hadirkan untuk bagian jadi alternatif pilihan ke Pak Jokowi,” ucap anggota DPR itu.

Jokowi sendiri terus berkomunikasi politik dengan ketua-ketua Parpol yang telah mendeklarasikan mengusungnya pada Pilpres 2019. Selain dengan Wiranto yang sudah dicalonkan oleh Hanura mendampingi Jokowi, juga Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Rommy) dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

Bahkan dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang juga Menteri Perindustrian, Jokowi mengaku membahas nama calon wakil presiden. Obrolan itu terjadi sambil joging.

“Ya ngobrol yang ringan-ringan mengenai Golkar, mengenai cawapres, bicara masalah negara. Ya macam-macam, namanya sambil joging kan nggak apa-apa,” kata Jokowi.

Selain Golkar, Jokowi di Pilpres 2019 akan diusung beberapa partai politik yang punya kekuatan suara nasional dan parlemen, yaitu PDIP, PPP, NasDem, dan Hanura. Partai pendukung pemerintah saat ini yang belum menyatakan sikap kembali terkait pemilihan presiden ialah PAN dan PKB.

Dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Jokowi pernah mengajak pria yang akrab disapa Cak Imin itu meresmikan kereta Bandara Soekarno-Hatta pada 2 Januari 2018 lalu. Ketum PAN Zulkifli Hasan juga pernah menemui Jokowi secara empat mata dan diakui Jokowi ada pembahasan cawapres dengan Zulkifli.

Ketum NasDem Surya Paloh dan Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) juga pernah ‘berduaan’ dengan Jokowi. Untuk Paloh, saat itu dia diajak Jokowi meninjau proyek MRT di terowongan Senayan, Jakarta, Rabu (7/3). Sang Presiden pun sama sekali tak membahas cawapres bersama Paloh.

Rommy, yang duduk satu pesawat dengan Jokowi dalam perjalanan ke Cirebon, Minggu (11/3), juga tak diajak ngobrol soal cawapres. Namun dia mengaku ada obrolan soal pilpres dengan Jokowi.

“Kalau saya ngomong nggak ada bahasan pilpres, bohong ya. Ada itu pasti karena beliau terus-menerus menerima masukan dan memberi juga feedback, ini bagaimana kalau orangnya seperti ini, bagaimana kalau figurnya seperti ini,” ucap Rommy. #le/detik

 

Comments are closed.