BERITAKALTIM.CO- Kontestasi pemilihan kepala daerah dibeberapa wilayah di Kalimantan Timur telah dilaksanakan. Namun terlepas dari hingar bingar pesta demokrasi tersebut terdapat satu hal yang menarik perhatian publik, salah satunya yakni “pertualangan” Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dikancah perpolitikan Kaltim. Pada pesta demokrasi 9 Desember 2020, PKB Kaltim mengantarkan 2 kader terbaiknya untuk duduk menjadi Bupati dan Wali Kota.
Seperti yang dikatakan oleh Sekertaris DPW PKB Kaltim, Selamet Ariwibowo saat berbincang dengan beritakaltim disalah satu kedai kopi di Kota Samarinda, Kamis (10/12/2020).
Dia mengatakan, pada Pileg 2019 lalu PKB mendapatkan hasil yang luar biasa dan berhasil mengantarkan partai itu naik peringkat baik secara nasional maupun di Kaltim.
“Pertama PKB banyak berbenah, PKB sempat mengalami titik nadir. Tapi pada tahun 2014 kita bisa bangkit, nah 2014 itulah kita mulai menata kembali partai ini kemudian juga kita melakukan branding, kita melakukan rekrutmen caleg yang berkualitas, kemudian semakin solid dengan merangkul kembali pihak-pihak yang dulunya lari dari PKB. Kemudian kita ajak lagi sehingga pada 2019 kita bisa mendapatkan hasil yang luar biasa,” urai Selamet Ariwibowo.
Sementara untuk tahun 2020, pada Pilkada yang berlangsung PKB membuktikan pula keberhasilan kadernya untuk kursi eksekutif di Kabupaten Paser dan Kota Bontang. Kader-kader PKB telah mempersiapkan diri sebaik-baiknya menghadapi even demokrasi 5 tahunan itu.
“Kalau di Paser itu kan sudah tidak ada petahana, jadi pertarungan terbuka lebar dan kebetulan sekali di Paser itu Bupati saat ini adalah dewan syuro PKB. Dalam hal ini, saudara Fahmi Fadli yang kita calonkan sejak awal untuk bertarung di Pilkada Paser dan alhamdulillah hari ini kita bisa lihat, kita menang telak di sana,” ujarnya.
Kalau di Bontang kebetulan Ketua DPC PKB Bontang adalah Wakil Wali Kota, jadi PKB dihadapkan pada dua pilihan; apakah itu maju lagi dengan petahana atau maju sendiri atau maju menjadi wakil.
“Nah pada waktu itu komunikasi dengan petahana kurang bagus, sehingga ketua DPC PKB berinisiatif untuk bergandengan dengan Adi Darma yang kemudian meninggal dunia saat proses pendaftaran di KPU sudah berlangsung,” ujarnya.
Pada waktu itu Adi Darma meninggal dunia, PKB yang bulat memajukan kadernya sendiri Basri Rase sebagai Calon Wakil Wali Kota sempat gammang. Sebab harus ada keputusan cepat mengganti posisi Adi Darma, sehingga akhirnya muncul dua nama pilihan, yakni apakah digantikan anaknya almarhum pak Adi Darma atau Istri beliau.
“Tapi dengan pertimbangan yang matang akhirnya yang menggantikan Adi Darma ialah istri beliau sendiri, dan komposisinya berubah yang awalnya ketua DPC PKB menjadi Wakil dan berubah menjadi calon Wali Kota,” tambahnya.
Uji kelayakan dan kepatutan merupakan salah satu cara PKB untuk menjaring kader yang berkualitas untuk maju bertarung baik di legislatif maupun eksekutif.
“Untuk Bontang karena kader kita yang maju, maka kita tidak berpikir kader dari partai lain. Kemudian setelah mengusung kader sendiri, PKB melakukan uji kelayakan pada yang mendampingi atau pasanganya, untuk strategi itu sama saja namun untuk penekanan kami berpesan pada figur kita untuk selalu turun langsung ke masyarakat inilah yang menimbulkan simpanti masyarakat,” ungkapnya.
Namun demikian DPW PKB Kaltim selalu mengatakan tidak menutup kemungkinan untuk pemilihan yang akan datang khusus pemilihan Gubernur Kaltim, PKB akan mengusung kader sendiri.
“Kalau kita lihat kader PKB di legislatif sudah banyak tapi kalau untuk eksekutif masih sangat terbatas. Dengan adanya dua kader ini kita harapkan untuk menyiapkan diri untuk Pilgub, atau mungkin kita dorong Ketua DPW PKB sendiri untuk maju di kancah pemilihan Gubernur, kita tidak tau, yang jelas kita sudah punya ancang-ancang,” paparnya.
DPW PKB Kaltim melalui Sekertarisnya berpesan kepada kader PKB yang terpilih menjadi Bupati maupun Wali kota agar selalu menjaga amanah rakyat.
“Kita harapkan para kader ini mampu mengemban amanah rakyat karena ini amanah rakyat, kita berharap mereka punya kepedulia khusus dipandemi Covid 19 ini, melaksanakan tugas-tugas pembangunan, membantu masyarakat kecil, menaikan pendapatan agar semakin merata, yang paling utama adalah menjaga kerukunan ditengah masyarakat baik antar golongan maupun antar umat beragama,” harapnya.
Terlepas dari prestasi yang cukup gemilang, DPW PKB Kaltim memiliki pekerjaan rumah yang belum rampung yakni penyusunan struktural di tingkat ranting.
“Yang paling berat ini adalah kita menyusun di tingkat ranting yaitu desa jadi kita menyusun ditingkat desa itu harus harus kita buat untuk menjadi mesin politik menuju 2024 yang akan datang, kita tau 2024, kita selain mengincar kursi legislatif di DPR RI dari dapil Kaltim dan kita menyiapkan kader terbaik kita yakni Ketua DPW PKB sendiri untuk maju,” tutupnya. #
Wartawan: Heriman
Comments are closed.