BeritaKaltim.Co

Tukul Arwana, Antara Pola Hidup Sehat dan Kebiasaan Menkonsumsi Obat Anti Nyeri

BERITAKALTIM.CO- Kondisi komedian sekaligus presenter Tukul Arwana sudah mulai membaik. Sebelumnya, Tukul sempat mengejutkan publik setelah dilarikan ke rumah sakit karena alami pendarahan di otak.

Setelah menjalani perawatan selama 10 hari berada di rumah sakit, pria 57 tahun itu sudah dipindah ke ruang perawatan. Setelah menjalani operasi, kondisi Tukul sudah mulai membaik.

Meski belum pulih sepenuhnya, Tukul Arwana sudah bisa merespons lawan bicaranya walaupun hanya menggunakan gerakan tubuhnya.

“Komunikasi sudah kayak misalkan dokter atau perawat datang, ‘Mas bagaimana?’ Dia begini (isyaratkan oke dengan jempol) maksudnya aman,” ungkap manajer Tukul, Rizki Kimon saat ditemui di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Cawang, Jakarta Timur, Jumat (1/10/2021).

Banyak cerita mengenai kebiasaan Tukul dari rekan-rekannya. Diantaranya dari komedian Srimulat, Polo yang mengaku pernah melihat Tukul Arwana mengonsumsi obat-obatan untuk menghilangkan rasa nyeri.

Melihat itu, Polo mengaku sudah memperingatkan Tukul untuk segera cek ke dokter lantaran kuatir menjadi parah.

Akan tetapi kata Polo, saat itu Tukul Arwana menolak sarannya dan hanya mengandalkan obat dari apotik untuk mengobati rasa pusingnya itu.

Rekan komedian lainnya, Nunung mengaku kaget lantaran dia mengenal Tukul Arawana yang memiliki pola hidup sehat.

Di mata Nunung, Tukul sangat jarang bahkan dirinya tidak pernah melihat rekannya itu mengeluh sakit.

Meski kerja keras membanting tulang dari pagi hingga malam, akan tetapi Nunung selalu melihat Tukul selalu segar bugar.

Bahkan dia tak pernah curiga sedikitpun jika Tukul sering mengonsumsi obat-obatan lataran pola hidup sehat selalu jadi yang utama.

“Masih gak percaya ya mas, karena mas Tukul itu orang yang hidupnya sehat,” ujar Nunung, seperti dilansir dalam akun YouTube Official iNews pada, Minggu, 3 Oktober 2021.

Tak hanya itu, Nunung bahkan kerap mendengar Tukul menegur temannya jika yang diceritakan adalah soal keluhan sakit.

“Mas Tukul itu kalau kita lagi kumpul cerita orang sakit, dia paling gak mau. Cerita kok orang sakit sih, cerita itu yang sehat-sehat. Cerita kok ini sakit itu sakit,” katanya menambahkan.

Tukul di mata Nunung akan selalu mengutamakan hidup sehat lantaran dia ingin selalu kuat dan sehat tanpa sakit-sakitan.

Maka, waktu mendengar kabar Tukul Arawana mengalami pendarahan, Nunung sangat syok mendengar hal itu. Sebab, selama dalam pergaulan paling-paling pernah terlihat Tukul menggunakan salonpas di pusar.

“Terus kalau dulu off air sama saya, pas lagi sakit cuma beli salonpas ditutup di puser gitu, gak pernah obat-obatan,” ucapnya.

“Dan dia itu hidupnya sehat banget. Saya gak pernah dengar mas Tukul sakit, dengar sakit ya kali ini, makanya syok banget,” tutur Nunung.

 

Kata dokter bedah saraf

Dalam acara Hotman Paris Show baru-baru ini, Dokter bedah saraf Zainy Hamzah untuk menganalisis penyakit sang komedian Tukul Arwana.

Dalam tayangan Youtube Official iNews pada 30 September 2021 itu, Zainy Hamzah menyebut Tukul terkena stroke karena pendarahan otak.

“Yang dialami oleh Tukul ini kira-kira sakit apa? Benar nggak pecah pembuluh darah karena penyempitan atau pengentalan atau apa?” tanya pengacara Hotman Paris selaku host.

“Mas Tukul ini kena serangan stroke. Stroke ini ada dua jenis, jenis penyempitan ada yang pendarahan. Pendarahan itu berarti pecah pembuluh darah yang di ada di otak,” jelas Zainy.

“Biasanya pada seusia mas Tukul mungkin gara-gara elastisitas pembuluh darahnya sudah berkurang sehingga ketika tekanan darahnya melonjak tinggi, dia tidak menahan. Makin mengeras lah sehingga harusnya dia berdenyut, tetapi malah pecah,” paparnya kemudian.

Mengejutkan, Zainy lantas mengungkap bagian tubuh Tukul yang terdampak stroke, yakni saraf motorik dan bicaranya.

Ini yang membuat sang dokter bedah saraf memprediksi komedian 57 tahun tersebut belum bisa kembali tampil di televisi dalam waktu dekat.

“Kira-kira kalau Tukul ini masih bisa normal nggak?” tanya Hotman Paris.

“Kita berdoa mudah-mudahan (normal). Ketika pendarahan di otak berlebih, ada penekanan ke sel-sel otak di sekitar situ. Kebetulan terkenanya di bagian untuk motorik dan untuk bicara. Kita berharap semua itu masih dalam fase edema, fase pembengkakan otak. Saat pembengkakan otak berkurang sehingga kembali lagi bisa bicara,” beber Zainy Hamzah.

“Itu biasanya makan waktu berapa lama?” tanya Hotman.

“Biasanya edema itu dalam 10-20 hari berkurang,” jawab sang dokter. #

Wartawan: le | berbagai sumber

Comments are closed.