
BERITAKALTIM.CO- Jalan longsor yang berimbas terhadap puluhan rumah warga di Jalan Sungai Wain RT 33 Kilometer 15 Kelurahan Karang Joang Kecamatan Balikpapan Utara hingga saat ini belum ada penyelesaian.
Sudah setahun lamanya tanah longsor menimpa 12 rumah yang ditempati oleh 12 Kepala Keluarga (KK) kini mengalami rusak berat. Maka warga mengancam akan memblokade jalan jika tidak ada kepastian.
“Ya, sesuai kesepakatan RT dengan tokoh masyarakat, segera kami portal, kita tinggal menunggu akhir bulan, kalau tidak ada kejelasan dari pemerintah kota itu akan segera diportal,” kata tokoh masyarakat Sungai Wain Karang Joang H. Makkulau, Rabu (27/10/2021).
H Makkulau yang juga ikut terdampak longsor itu mengatakan, selama setahun longsor hanya bantuan sewa rumah dan tenda yang diberikan.
“Untuk sewa rumah tadi itu 4,5 juta satu KK kali 12 rumah, sekali aja itu selama enam bulan kan, nah ini sudah hampir satu tahun belum ada bantuan lagi sampai saat ini. Tendanya sudah dibongkar,” sebutnya.
Makkualu mengatakan, saat ini warga terdampak mengungsi ke rumah kerabat terdekat, ada yang masih menetap karena tidak mempunyai tempat tinggal lagi.
“Termasuk mas imam (Ketua RT 33) itu tidak bergeser dari situ, rumahnya bergeser tapi orangnya tetap ada di situ. Ya harapan kita segera dikerjakan gitu jangan lagi menunggu bahwa nanti awal tahun depan. Nah, kami mau saat ini dikerjakan,” harapnya.
Di tempat yang sama, Ketua RT 35 Abdul Jafar Shodiq mengatakan, sudah ada kesepakatan dari tujuh RT yang terdampak disekitar tanah longsor untuk memblokade jalan yang merupakan akses ke Kebun Raya, gudang amunisi, Pertamina, TPU Terpadu itu.
“Intinya sekarang minta dipercepat dikerjain, ada tujuh RT sudah sepakat kalau seandainya akhir bulan ini belum ada realisasi untuk pengerjaan itu atau reaksi pemerintah untuk ada pengerjaan mau diportal,” jelasnya.
Untuk itu, dia meminta kepada pemerintah agar segera ditindaklanjuti melihat warga yang kasihan mengungsi akibat rumah yang sudah tidak bisa dihuni lagi.
“Sejauh ini hanya melihat, foto lokasi setelah itu tidak ada kunjung datang lagi, nah ada apa kok sampai seperti itu kok gak ada realisasi dari dulu. Kasian juga ini sekarang warga semakin lama, semakin hilang rumahnya,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Forum Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Balikpapan Utara, Budi Irawan mengaku bahwa anggaran dana tak terduga (DTT) sudah ada dari periode Wali Kota Rizal Effendi, akan tetapi hingga sekarang belum ada realisasinya.
“Apakah anggaran itu dilempar ke lain, sebenarnya inikan program bencana itukan ada DTT itu dikemanakan, jangan sampai masyarakat jadi resah, masyarakat disitu dirugikan dengan adanya dana yang terbengkalai dana yang tak karuan kemana arahnya,” jelasnya. #
Wartawan: Thina
Comments are closed.