BERITAKALTIM.CO- Kasus COVID-19 di Jakarta meningkat signifikan. Pemprov DKI Jakarta mengungkap jumlah permintaan evakuasi pasien COVID-19 menggunakan ambulans mengalami peningkatan hingga 9 kali lipat dibanding pada Desember lalu.
Kepala Unit Ambulans Gawat Darurat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Winarto menuturkan jumlah evakuasi pasien sepanjang Januari sebanyak 857 kegiatan. Padahal, pada Desember 2021, jumlahnya hanya 73 permintaan.
“Jumlah evakuasi COVID bulan Januari 857 kegiatan. Desember Jumlah rujukan COVID-19 ada 73. Naik 8-9 kali lipat dibanding Desember,” kata Winarto saat dimintai konfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (6/2/2022).
Winarto menjelaskan, saat ini pihaknya menerima 28 panggilan ambulans setiap hari untuk melayani pasien bergejala ringan, sedang, hingga berat.
“Gejala ringan dan OTG biasanya dibantu dengan Ambulans Puskesmas, namun kadang-kadang ambulans AGD tetap melayani yang ringan juga. Prioritas kami utamakan yang gejala sedang dan berat. Tapi kami fleksibel,” paparnya.
Meskipun permintaan evakuasi meningkat drastis, Winarto memastikan armada ambulans tetap terpenuhi melayani warga di seluruh wilayah Jakarta.
“Untuk DKI Jakarta saat ini masih tercukupi, karena dibantu ambulans puskesmas, RSUD, RS swasta, dan beberapa organisasi kemasyarakatan/CSR lainnya,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan, DKI Jakarta kembali melaporkan peningkatan bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di 140 rumah sakit rujukan COVID-19.
Tercatat, BOR isolasi RS COVID-19 DKI tembus 63%, sedangkan BOR ICU 31%. Angka ini merujuk data jumlah tempat tidur dan pasien ICU 140 RS COVID-19 DKI Jakarta yang dilaporkan Pemprov DKI Jakarta per 4 Februari 2022.
Tempat tidur isolasi COVID-19 saat ini terisi 3.572 dari 5.678 yang disiapkan atau 63%. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 2% dibandingkan BOR isolasi RS COVID-19 pada Kamis (3/2) lalu sebesar 61%.
Sedangkan ICU terisi 220 pasien dari total 701 tempat tidur yang disiapkan. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 1% dari sebelumnya sebesar 30%.
Sementara itu di Kalimantan Timur, kasus aktif mengalami pertambahan melonjak. Total kasus aktif pada hari Minggu (6/2/2022) menunjukkan ada 763 orang, baik dirawat di rumah sakit maupun di rumah.
Balikpapan menjadi kota yang terparah kembali. Di sana tercatat ada 313 kasus aktif, menyusul Kutai Timur dengan 127 kasus aktif. Kota Samarinda yang sempat tenang karena penderita covid-19 sudah menurun drastis, kini di posisi ketiga dengan 84 kasus aktif.
Pemerintah sudah mulai mengumumkan pengetatan pergerakan warga. Di Kota Samarinda, pemerintahnya mulai menurunkan kembali tim razia masker, namun belum melarang adanya hiburan malam.
Sementara di Balikpapan kondisinya juga sudah mulai waspada kembali, karena peningkatan jumlah orang terjangkit virus sangat cepat sekali. #
Wartawan: wong
Comments are closed.