BERITAKALTIM.CO- Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis soal tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo – Mar’uf Amin sebesar 71 persen. Disusul lembaga survei Litbang Kompas mengumumkan hasil surveinya dengan tingkat kepuasan publik sebesar 73,9 persen.
Lalu, Menko Polhukam Mahfud MD memposting hasil survei Litbang Kompas diakun twitter pribadinya.
“Bersyukur dan ikhlas,” ujar Mahfud MD, seperti terlihat di halaman @mohmahfudmd, Senin (21/2/2022).
Menkopulhukam kemudian menyampaikan dalam postingannya, hasil survai Litbang KOMPAS hari ini, kepuasan publik terhadap Pemerintahan Jokowi-Makruf mencapai > 73%. Menurut KOMPAS tingkat kepuasan ini aadalah yang terbaik sejak tahun pertama Pak Jokowi jadi Presiden (2015). Bidang politik, keamanan, penegakan hukum, dan lain lain juga naik.
“Tak masalah dan boleh kalau ada yang mengkritik. Tapi hasil survai KOMPAS ini senada dengan hasil survei lain seperti yang dirilis oleh SMRC, Indikator, dan lain-lain. Bahkan lembaga survai internasional seperti Economic Intelligence Uni (EIU) juga menyebut bahwa index demokrasi di Indonesia sejarang naik,” kata Mahfud.
HASIL SURVEI LITBANG KOMPAS
Sekedar mengingatkan, pada tahun 2019, ketika Pilpres diselenggarakan, kepuasan terhadap kinerja Jokowi sempat mencapai titik nadir, yaitu 36,2 persen (Maret) dan 39,4 persen (Oktober).
Kepuasan itu sempat meningkat ke kisaran 50 persen lebih pada kurun Agustus 2020 hingga April 2021, sebelum turun ke 47,9 persen pada Oktober 2021.
Namun, per Januari 2022, angka itu telah melonjak lagi ke 54,3 persen.
Dari sisi khalayak pemilih Jokowi-Ma’ruf, tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan terus merangkak naik secara konsisten di atas 70 persen.
Pada 2019, kepuasan terhadap kinerja Jokowi sempat melambung sampai 82 persen. Namun, angka itu turun ke kisaran 76 persen begitu pandemi Covid-19 melanda pada 2020.
Per 2021, kepuasan terhadap kinerja Jokowi mulai kembali naik ke angka 84,2 persen hingga mencapai puncaknya, 87 persen pada Januari 2022.
Berdasarkan survei teranyar itu, kepuasan publik meningkat pada empat bidang, yakni politik dan keamanan (meningkat 6,8 persen), penegakan hukum (5,3 persen), ekonomi (6,1 persen), serta kesejahteraan sosial (9,7 persen).
Kepuasan tertinggi berada di bidang kesejahteraan sosial (78,3 persen) serta politik dan hukum (77,6) persen.
SURVEI INDIKATOR
Sebelumnya hasil survei dari Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyebut sebanyak 71 persen responden puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo hingga awal tahun 2022 ini.
Menariknya, dalam survei online yang dilaksanakan selama satu bulan itu, 15 Januari sampai 17 Februari 2022, dari sisi pengelompokkan etnis yang puas justru dari Madura dengan angka sebesar 92,2 persen. Diikuti dengan Batak sebesar 84,7 persen, Melayu 77,8 persen dan Jawa sebanyak 76,9 persen.
Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IDI) Burhanuddin Muhtadi, Proses survei online lembaganya itu melalui empat tahapan utama, yaitu rekrutmen sampel secara acak, pemberian kode akses uni, screening dan terakhir web interviewing.
Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia berusia 17 tahun atau sudah menikah dan memiliki akses internet lewat telepon pintar atau smartphone. Besarannya sekitar 69 persen dari total populasi nasional.
Dari total populasi itu, dipilih secara acak 626 responden yang mengisi kuesioner secara online atau computer assisted web interviewing. Margin of error survei sekitar 4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dari survei online ini 20 persen menyatakan sangat puas dab 51 persen cukup puas. Sedangkan yang menjawab kurang puas 20,9 persen dan tidak puas sama sekali 3,9 persen.
“Mereka yang puas dan sangat puas, kalau kita gabung itu sekitar 71 persen. Yang kurang puas atau tidak puas terhadap kinerja Presiden Jokowi sekitar 25 persen kalau dibulatkan,” paparnya saat konferensi pers secara daring, Ahad, 20 Februari 2022.
Berdasarkan gendernya, dia melanjutkan, mayoritas yang menyatakan cukup atau sangat puas terhadap kinerja Kepala Negara adalah perempuan dengan angka 75 persen. Sedangkan dari sisi usianya mayoritas kurang atau sama dengan 21 tahun 79,6 persen.
Mayoritas responden yang menyatakan cukup atau sangat puas terhadap kinerja Jokowi berasal dari agama protestan atau katolik sebesar 92,5 persen dan Islam 68,2 persen. Pendidikannya mayoritas adalah SLTP sebesar 77,4 persen dan SLTA sebesar 73,6 persen.
Pekerjaan responden yang menyatakan cukup atau sangat puas pun mayoritas adalah petani dengan angka sebesar 77,1 persen, masih sekolah atau kuliah 76,2 persen, ibu rumah tangga 75,1 persen dan wiraswsta atau pengusaha maupun buruh 72,4 persen.
Jika dibandingkan dengan survei tatap muka yang telah dilakukan pada Desember 2021, Burhan menyatakan survei online ini tidak jauh berbeda. Sebab, hasil survei tatap muka hasilnya 71,4 persen menyatakan cukup atau sangat puas 27,8 persen kurang atau tidak puas.
“Jadi tidak ada perbedaan yang signifikan antara responden tatap muka dengan survei online. Kita cross tabulasi berdasarkan demografi juga secara umum tidak ada,” paparnya. #
Wartawan: wong
Comments are closed.