BERITAKALTIM.CO – Badan Pusat Satistik (BPS) Kota Samarinda saat ini melakukan pendataan Regiatrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang sudah berjalan dari tanggal 15 Oktober 2022 lalu dan akan terus berlangsung hingga semua data warga Kota Samarinda terhimpun lengkap.
Untuk itu, Wakil Wali Kota Rusmadi Wongso, Regsosek yang dilakukan petugas BPS akan membantu pemerintah daerah untuk melihat jelas status sosial warga Samarinda, diungkapkannya saat petugas BPS berkunjung di rumah jabatannya di Jalan M Yamin, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu, Jumat (21/10/2022)
Rusmadi menjelaskan melalui Regsosek akan terlihat jelas warga yang benar-benar tidak mampu yang bisa mendapatkan bantuan dan hasil pendataan nantinya akan bersinggungan langsung dengan realisasi sejumlah program perlindungan sosial dan ekonomi bagi masyarakat Kota Tepian.
“Walaupun pemkot sendiri secara terpisah sudah mengumpulkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dari Regsosek ini tujuannya untuk pembinaan dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Ditambahkannya, pendataan akan menjadi akurat dengan mendatangi satu-satu rumah warga sehingga sangat jelas status sosialnya ditambah BPS memiliki peta dengan teknologi geopasial yang bisa melihat peta jumlah penduduk Samarinda yang kurang mampu.
“Kita punya program badan usaha milik RT, selain itu kita punya program 10.000 wirausaha baru, dengan Regsosek ini saya kira jadi sangat strategis,” paparnya.
“Jadi tidak ada lagi perdebatan di tingkat keluarga. Karena kadang-kadang kita melihat fisik bangunan oke, tapi masuk keluarga tidak mampu. Mungkin suaminya jadi tumpuan keluarga kemudian meninggal dunia, tidak antisipasi, tidak ada usaha, bisa jadi jatuh miskin. Saya menemukan keluarga seperti itu. Nah, RT menjadi kunci dalam rangka membantu kita untuk Regsosek ini,” paparnya.
Saat ini, BPS Samarinda akan menurunkan sebanyak 1.327 petugas yang terdiri dari petugas lapangan, pengawas dan koordinator kecamatan. Targetnya adalah melakukan pendataan sebanyak 259 ribu keluarga yang tersebar di seluruh wilayah Samarinda. Adapun data yang dihimpun selama Regsosek ini, akan dibahas dalam konsultasi publik pada triwulan III tahun 2023 mendatang.
Kepala BPS Samarinda, Roosinawati tak menampik adanya kendala sejak Regsosek ini berjalan untuk pertama kalinya di ibu kota Kaltim ini. Kendati demikian, pihaknya berupaya untuk melakukan persuasif ke warga termasuk mendatangi warga termasuk ketua RT di hari libur.
“Jadi, semua keluarga akan dilakukan pendataan, bagi yang miskin dan sangat miskin akan ada foto khusus dan indikator atau keterangan tertentu,” pungkasnya. #
Comments are closed.