BeritaKaltim.Co

East Borneo International Folklore Festival 2024 Meriah

BERITAKALTIM.CO – East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2024 resmi dibuka dengan meriah melalui Kirab Budaya yang melibatkan beragam kelompok seni dari berbagai negara.

Kirab ini dimulai dari depan Five Premier Hotel di Jalan Bhayangkara dan berakhir di Kantor Gubernur Kalimantan Timur. Acara ini menjadi ajang perayaan kekayaan budaya dan keragaman yang ada di Kalimantan Timur.Jumat, (26/7/2024).

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, mengungkapkan betapa istimewanya acara ini.

“Memang kita menampilkan kombinasi dari berbagai negara dengan partisipasi dari Jogja, Polandia, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, serta daerah-daerah lain di Indonesia seperti Kolaka, Sulawesi Selatan, Jakarta, Palu, dan Bangka Belitung,” jelasnya.

Menurut Sri, Kehadiran partisipan dari mancanegara ini memberikan warna tersendiri dalam kirab budaya kali ini. Dia juga mengatakan bahwa acara ini menghadirkan kehadiran para diplomat dan utusan dari berbagai negara.

“Tadi malam, kita juga dihadiri oleh duta besar Bulgaria dan utusan presiden dari negara-negara lain. Keberagaman ini semakin memperkaya acara kita,” tambahnya.

Salah satu bagian penting dari acara ini adalah welcome dinner yang digelar untuk menyambut delegasi dan masyarakat Kaltim pada Kamis (25/7/2024) malam.

“Dalam rangkaian acara utama, kita telah mengadakan welcome dinner yang mempertemukan masyarakat Kaltim dengan delegasi dari luar negeri. Kirab budaya juga menjadi salah satu cara bagi masyarakat untuk berinteraksi dengan para tamu dan melihat keanekaragaman budaya yang ada,” katanya.

Acara pembukaan East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2024 berjalan dengan sangat meriah. Ribuan penonton memadati sepanjang jalan Bhayangkara hingga Kantor Gubernur, menyaksikan parade budaya yang menampilkan tarian dan musik tradisional dari berbagai negara.

“Acara ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat Kaltim. Setiap kedatangan pengunjung tentu akan membawa dampak positif. Dari sisi ekonomi, para pengunjung membutuhkan akomodasi, kuliner, dan transportasi. Semua ini berkontribusi pada perekonomian daerah,” jelas Sri Wahyuni.

Lebih lanjut Sri menambahkan bahwa, acara seni pertunjukan seperti ini juga memberikan kontribusi pada subsektor ikutan lainnya. ”

Dengan motto ‘Membangunkan Timur untuk Nusantara’, kami ingin mengangkat Kalimantan Timur bukan hanya untuk Nusantara tetapi juga untuk dunia. ‘From the culture we unite the world’ adalah semangat yang kami bawa dalam acara ini,” lanjutnya.

Festival ini juga menampilkan tiga poros budaya utama dari Kalimantan Timur: budaya kesultanan, budaya pesisir, dan budaya pedalaman.

“Budaya kesultanan diwakili oleh Kutai, budaya pedalaman diwakili oleh masyarakat Dayak, dan budaya pesisir juga akan ditampilkan selama pertunjukan,” ujar Sri Wahyuni.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, menyatakan bahwa acara ini merupakan langkah awal yang penting dalam upaya menjalin hubungan internasional melalui kegiatan kebudayaan.

“Ini menjadi sebuah embrio awal yang bagus untuk melakukan diplomasi kebudayaan. Ini kan agenda pertama ya di Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk melakukan hubungan melalui event kegiatan seperti ini,” jelas Ririn.

Ririn berharap rangkaian acara tersebut bisa sukses, utamanya partisipasi masyarakat untuk hadir dan berpartisipasi di rangkaian kegiatan.

“Meskipun dari 10 negara yang kita target hanya 6 yang akhirnya bisa berpartisipasi, kendala utama adalah masalah tiket yang terlalu mahal. Menjelang Agustus ini harga tiket juga tinggi, jadi ke depan kita akan evaluasi untuk perbaikan,” tambahnya.

Selain itu, acara ini juga mengenalkan pariwisata Kalimantan Timur kepada para delegasi internasional.

“Kita juga mengenalkan pariwisata, mengajak ke beberapa destinasi termasuk Sungai Mahakam, museum, dan Pampang yang ikonik dengan ciri khas adat Dayaknya. Ini juga sambil melakukan kunjungan sekolah, jadi tidak hanya sebatas acara budaya tetapi juga ada proses pertukaran informasi kebudayaan,” pungkasnya.

Dengan semangat dan antusiasme yang tinggi, EBIFF 2024 diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk mempromosikan budaya dan pariwisata Kalimantan Timur ke kancah internasional. #

Reporter: Yani | Editor: Wong

Comments are closed.