BERITAKALTIM.CO-Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengapresiasi upaya yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), dalam melaksanakan program ketahanan pangan di sekolah.
Penerapan program ketahanan pangan tersebut, kata Akmal Malik di Samarinda, Rabu, dilaksanakan dengan pendirian green house di lingkungan sekolah, seperti yang dilakukan oleh SMK 19 Samarinda melalui memanfaatkan lahan kosong untuk menanam sawi dan pokcoy.
“Kami juga memberikan apresiasi kepada kepala SMK 19 beserta jajarannya, termasuk para siswa-siswinya. Apa yang dilakukan ini bisa menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah lain,” ungkap Akmal Malik usai panen sayuran sawi dan pokcoy di SMK 19 Samarinda.
Akmal Malik mengatakan program ketahanan pangan harus dimulai dari diri sendiri, minimal bisa memenuhi kebutuhan sayur mayur.
“Ini adalah bagian dari proses kita mengajari anak-anak didik betapa pentingnya menjaga ketahanan pangan,” lanjut Akmal Malik.
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri itu menegaskan urusan ketahanan pangan tidak semata urusan Dinas Pertanian, tetapi semua sektor termasuk sekolah.
“Jadi upaya dalam peningkatan ketahanan pangan merupakan urusan semua sektor, termasuk dinas instansi terkait seperti Dinas PUPR, yang bertugas meratakan lahan untuk pertanian atau green house, maka pendekatannya tidak bisa tunggal, tetapi harus kolaboratif,” papar Akmal Malik.
Upaya ketahanan pangan juga harus menyentuh pemerintah kabupaten dan kota, dimulai dari anak-anak sekolah jenjang SD, SMP, bahkan bisa dimulai dari TK.
“Ini penting dilakukan untuk memberikan pengajaran proses dari sejak awal, bagaimana cara bercocok tanam yang baik. Tidak saja proses produksi, tetapi pemasaran, sehingga kita mengajari anak-anak untuk mandiri,” tambah Akmal Malik.
Plt Kepala SMKN 19 Samarinda Annisa Susanty menjelaskan SMK Negeri 19 Samarinda sudah berdiri sejak tahun 2008.
Annisa Susanty mengapresiasi dukungan Disdikbud Kaltim yang telah memberikan bantuan green house hidroponik rakit apung seluas 8X15 meter dengan kapasitas 1.800 lubang tanam.
“Untuk tanamannya dilakukan secara berjenjang, sehingga tidak habis saat panen sayuran,” jelas Annisa Susanty.#
ANTARA|Hoesin KH
Comments are closed.