BERITAKALTIM.CO – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan mengelar sosialisasi tentang pencegahan perkawinan yang diikuti ratusan pelajar dari SMK Pertiwi, SMK Airlangga, SMK Panca Dharma, SMAN 2, SMAN 3, dan SMKN 4 Balikpapan.
Kegiatan berlangsung di Ballroom Hotel Grand Tjokro selama dua, Kamis dan Jumat (8-9 Agustus 2024).
Dengan menghadirkan narasumber Kurnia Rizki, M.Psi., seorang Psikolog Klinis IPK Wilayah Kalimantan Timur, dan dr. Benny Yafet Lalompoh, Sp.OG., seorang Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi RSUD Beriman Balikpapan
Kepala DP3AKB Balikpapan, Heria Prisni, menjelaskan kegiatain ini bertujuan untuk memberikan pengertian dan gambaran mengenai risiko terjadinya pernikahan usia anak dari aspek kesehatan dan psikologis.
Persoalan pernikahan usia dini masih terus terjadi di kalangan masyarakat, sehingga tentu saja praktik ini mempunyai sejumlah resiko, baik dalam aspek kesehatan maupun psikologis.
“Kami memberikan pengertian dan gambaran mengenai risiko terjadinya pernikahan usia anak dari aspek Kesehatan dan Psikologis pada anak-anak yang hadir,” ujar Heria.
Heria menyampaikan masalah pernikahan usia anak berimplikasi pada kaum perempuan dan anak-anak yang akan menanggung risiko dalam berbagai aspek seperti pernikahan yang tidak diinginkan, hubungan seksual yang dipaksakan, kehamilan di usia yang sangat muda, serta peningkatan risiko penularan infeksi HIV, penyakit menular seksual lainnya, dan kanker leher rahim.
“Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman remaja terhadap risiko perkawinan anak,” ujarnya.
Ada berbagai dampak negatif akibat pasangan yang menikah pada usia anak yang berdampak psikologis pada anak yang belum siap jadi oarang tua.
Dan hal ini yang menyebabkan rentan terjadinya pertengkaran, kekerasan dalam rumah tangga, hingga perceraian dalam keluarga. #
Reporter: Tina | Editor: Wong
Comments are closed.