BeritaKaltim.Co

“Paradigma” Menggelar Diskusi Publik di Muara Badak Mengulas Kepemimpinan

BERITAKALTIM.CO – Paradigma, sebuah organisasi yang didirikan oleh Mitra Setiawan, menggelar diskusi publik bertema “Mengulas Potensi Kepemimpinan Kabupaten Kutai Kartanegara” di Mooara Coffee, Muara Badak pada Minggu (11/8/2024) malam. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan pemuda, serta menghadirkan sejumlah narasumber kompeten di bidangnya.

Mitra Setiawan, selaku Founder Paradigma, menegaskan bahwa diskusi ini menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi antar tokoh masyarakat, pemuda, dan lembaga organisasi dalam rangka membangun gagasan demi kemajuan daerah.

“Melihat kondisi Muara Badak sebagai kecamatan terkaya di Kutai Kartanegara dengan tiga industri besar—migas, pertanian, dan pertambangan—seharusnya ini menjadi pendorong ekonomi yang signifikan. Namun, kenyataan pembangunan belum mencerminkan hal itu,” ujar Mitra.

Diskusi ini bertujuan memberikan edukasi dan membuka cakrawala pengetahuan masyarakat agar dapat melahirkan ide dan gagasan baru untuk kemajuan Muara Badak khususnya, dan Kutai Kartanegara pada umumnya.

“Tentunya hal ini sangat bergantung pada sosok pemimpin yang visioner,” tambah Mitra.

Acara ini menghadirkan beberapa narasumber, antara lain H. M. Hidayat, (Anggota DPRD Terpilih Dapil 3 Kukar), Sadaruddin (Ketua P-APDESI Kecamatan Muara Badak), Darwis (Pengamat Otonomi Daerah dan Lingkungan Hidup), Abdillah, ST (Sekretaris KNPI Kecamatan Muara Badak), H.A. Malik (Ketua LPK Sektor Kaltim dan Sulawesi), serta Daniel Abadi Sihotang, M.Ling (HIPMI Kaltim).

Para narasumber menekankan komitmen mereka untuk terus membangun gagasan demi kemajuan daerah dan menawarkan solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Menariknya, beberapa narasumber menegaskan bahwa Muara Badak sudah layak untuk dimekarkan, dengan syarat-syarat yang perlu segera diselesaikan oleh masyarakat dan pemerintah setempat.

Salah satu permasalahan yang disoroti dalam diskusi ini adalah terkait pendidikan yang masih minim fasilitas dan infrastruktur.

Selain itu, masalah wilayah hukum Polsek Muara Badak yang masih mengikuti Polres Kota Bontang, sementara wilayah administrasinya berada di Tenggarong, menjadi kebingungan tersendiri bagi masyarakat setempat.

Mitra menutup acara dengan penekanan pada pentingnya persatuan untuk membangun Muara Badak dan Kutai Kartanegara yang lebih maju.

“Kita tidak akan bisa menciptakan kemajuan tanpa adanya persatuan yang kuat,” pungkasnya. #

Reporter: Sandi | Editor: Wong

 

Comments are closed.