BeritaKaltim.Co

Ekspor Kaltim Juli 2024 Turun 7,80 Persen, Komoditas Tambang Masih Andalan

BERITAKALTIM.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur mencatat penurunan aktivitas ekspor pada Juli 2024 sebesar 7,80 persen, dengan nilai mencapai USD2.024,20 juta. Penurunan ini dibandingkan dengan ekspor pada Juni 2024 lalu.

Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, mengungkapkan bahwa ekspor migas pada Juli 2024 tercatat sebesar USD181,70 juta, turun 5,22 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, ekspor nonmigas juga mengalami penurunan sebesar 8,05 persen, menjadi USD1.842,50 juta.

“Ekspor migas maupun nonmigas juga alami penurunan pada Juli 2024,” ujar Yusniar pada saat diwawancarai melalui telepon seluler, Selasa (3/9/2024)

Secara kumulatif, nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur selama periode Januari–Juli 2024 tercatat sebesar USD14.180,64 juta. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 14,92 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023.

Dilihat dari golongan barang, peningkatan ekspor nonmigas terbesar pada Juli 2024 terjadi pada golongan besi dan baja, dengan kenaikan sebesar USD14,28 juta atau 121,95 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Di sisi lain, penurunan terdalam terjadi pada golongan bahan bakar mineral, yang turun sebesar USD135,12 juta atau 8,26 persen.

Negara tujuan ekspor utama Kalimantan Timur masih didominasi oleh Tiongkok, dengan nilai ekspor sebesar USD4.364,25 juta atau 34,11 persen dari total ekspor.

Disusul oleh India dengan nilai USD2.197,10 juta (17,17 persen) dan Filipina sebesar USD1.125,22 juta (8,80 persen).

Pada periode Januari–Juli 2024, komoditas hasil tambang tetap menjadi andalan utama ekspor Kalimantan Timur dengan kontribusi sebesar 73,44 persen dari total ekspor.

Hasil industri berada di posisi kedua dengan peranan sebesar 16,61 persen, sementara migas berada di posisi ketiga dengan kontribusi 9,78 persen.

“Komoditas tambang masih menjadi andalan ekspor Kaltim, meski terjadi penurunan dalam beberapa sektor,” pungkasnya. #

Reporter: Sandi | Editor: Wong

 

Comments are closed.