BERITAKALTIM.CO – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengungkapkan bahwa keputusan perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Nusantara merupakan hasil kajian dan persetujuan dari berbagai pihak, termasuk DPR RI.
Jokowi menegaskan bahwa perpindahan ini bukan sekadar proyek pribadinya, melainkan langkah kolektif yang sudah direncanakan jauh sebelum dirinya menjabat sebagai presiden.
Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi berbagi pengalaman ketika menerima kunjungan dari beberapa tamu negara.
“Ketika mereka datang ke Istana Jakarta, mereka memuji keindahan istana. Saya katakan memang bagus dan indah, tapi itu adalah warisan kolonial Belanda,” kata Jokowi di Istana Garuda IKN, Rabu (25/9/2024).
Ia menjelaskan bahwa meskipun bangunan tersebut bersejarah, pembangunan ibu kota baru di Nusantara adalah bagian dari upaya bangsa Indonesia untuk membangun identitas dan sistem sendiri, terlepas dari warisan kolonial.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa gagasan perpindahan ibu kota sudah ada sejak lama, dimulai dari era Presiden Soekarno yang mempertimbangkan Palangkaraya sebagai calon ibu kota baru.
“Pak Soeharto juga pernah menggagas perpindahan ibu kota. Saya hanya mengeksekusi gagasan yang sudah lama ada. Setelah dilantik pada 2014, saya meminta Bappenas untuk meninjau kembali gagasan perpindahan ibu kota, dan setelah beberapa studi, kami memutuskan lokasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur,” ujarnya.
Jokowi juga menekankan bahwa perpindahan ini telah melalui beberapa tahapan hukum dan proses persetujuan, termasuk pengesahan UU IKN yang disetujui oleh 93 persen anggota DPR RI.
“Ini bukan hanya keputusan Presiden, tapi keputusan rakyat Indonesia yang diwakili oleh DPR RI. Jadi, tidak perlu ada anggapan bahwa ini hanya proyek Jokowi,” tambahnya.
Lebih dari sekadar perpindahan fisik gedung dan kantor pemerintahan, Presiden Jokowi menegaskan bahwa perpindahan ibu kota ke Nusantara adalah momentum untuk memulai semangat baru dalam berbangsa dan bernegara.
“Ini adalah perpindahan mindset, pola pikir, dan cara kerja. ASN yang akan bekerja di sini nantinya akan menggunakan sistem yang sudah disiapkan sejak awal, sehingga bisa berkompetisi dalam dinamika global,” jelas Jokowi.
Presiden menutup pernyataannya dengan harapan agar Indonesia dapat bergerak lebih cepat dalam menghadapi persaingan global.
“Dalam kompetisi global, negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat. Kita ingin menjadi negara yang cepat, dan perpindahan ke IKN adalah salah satu langkah penting menuju itu,” pungkasnya. #
Reporter: Yani | Editor: Wong
Comments are closed.