BERITAKALTIM.CO – Kebakaran yang melanda SMK Islam Nurul Hikmah Sangatta pada Kamis, 3 Oktober 2024 lalu, menyisakan duka mendalam bagi seluruh pihak terkait. Dengan kerugian materi yang ditaksir mencapai Rp 5 miliar, musibah tersebut menghanguskan tujuh ruang kelas, laboratorium komputer, kantor guru, serta fasilitas lainnya.
Kepala sekolah, Akhmad Yamsyi, mengungkapkan bahwa meski dalam kondisi sulit, proses belajar mengajar bagi sekitar 300 siswa tetap berlangsung dengan menggunakan fasilitas sementara di gedung MTS Negeri Kutai Timur.
“Kegiatan belajar mengajar sudah dimulai pekan lalu. Sementara waktu, kami menumpang di gedung MTS Negeri Kutai Timur yang berlokasi di Jalan Pelita, Desa Kelinjau Tengah. Pembelajaran dilakukan mulai pukul 13.00 hingga 17.00 WITA, setelah siswa MTS selesai,” jelas Yamsyi, Jumat 11 Oktober 2024 lalu.
Namun, keterbatasan ruangan menjadi tantangan besar karena gedung yang digunakan hanya memiliki delapan kelas.
Yamsyi juga menyampaikan bahwa pihak sekolah telah mengajukan proposal bantuan ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
“Sejauh ini, belum ada bantuan yang datang dari dinas provinsi. Kami meminta dukungan berupa meja dan kursi untuk kelangsungan kegiatan belajar. Cabang dinas pendidikan Kutai Timur sudah menyerahkan proposal ke Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, namun masih berproses,” tuturnya.
Masyarakat sekitar telah bahu-membahu membantu dengan mengumpulkan donasi sekitar Rp 70 juta. Diperkirakan, biaya pembangunan sekolah baru ini akan menelan dana hingga Rp 5 miliar.
“Kami berharap pihak perusahaan dan pemerintah dapat turut serta membantu. Kami bercita-cita agar gedung SMK yang baru bisa dibangun lebih representatif, dengan empat lantai, meskipun pembangunannya harus dilakukan secara bertahap,” lanjutnya.
Di sisi lain, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur, Irhamsyah, menyatakan bahwa pihaknya sudah mengidentifikasi kerusakan yang terjadi.
“Kami sudah melakukan identifikasi terhadap kerusakan di SMK tersebut. Ini merupakan sekolah swasta di bawah yayasan, dan kami siap memberikan intervensi agar siswa tetap bisa belajar,” ujarnya saat di temui di hotel bumi senyiur Samarinda, Senin (14/10/2024).
Irhamsyah menekankan pentingnya memastikan kegiatan belajar siswa tidak terganggu, terutama menjelang Ujian Tengah Semester (UTS).
“Kami akan berupaya membantu apa yang bisa kami lakukan, mulai dari distribusi alat tulis hingga intervensi dalam bentuk lain,” jelasnya.
Terkait proposal bantuan yang telah diajukan, Irhamsyah mengakui bahwa masih ada kendala dalam pengalokasian anggaran.
“Kami masih mengkaji lebih lanjut karena keterbatasan fiskal. Ada kemungkinan menggunakan dana tak terduga untuk membantu.” Tambahnya.
Ia memastikan bahwa Pemerintah Provinsi Kaltim terus berupaya mencari solusi terbaik.
“Kami berharap secepatnya bisa memberikan kejelasan kepada pihak sekolah, agar proses pembangunan bisa segera direncanakan dan dilaksanakan,” pungkasnya.
Harappan besar kini tertuju pada sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam membangun kemballll loll nyata diharapkan segera hadir agar cita-cita pendidikan bagi generasi muda di Sangatta tetap terjaga meskipun musibah melanda.
Reporter : Yani | Editor: Wong
Comments are closed.