BeritaKaltim.Co

Ketua Tim Pemenangan Rudy Mas’ud-Seno Aji Soroti Black Campaign di Pilkada Kaltim 2024

BERITAKALTIM.CO – Ketua tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, menyoroti fenomena kampanye negatif dan kampanye hitam (black campaign) yang muncul dalam Pilkada 2024.

Menurutnya, kampanye negatif masih dapat diterima selama berbasis pada fakta, namun kampanye hitam jelas melanggar etika dan aturan.

“Kampanye negatif itu masih wajar, selama ada faktanya. Tapi kalau black campaign, itu tidak boleh sama sekali. Kampanye ini kan ditujukan untuk publik, seharusnya fokus pada ide, gagasan, dan program,” ujar Hasanuddin saat ditemui di Samarinda, Jumat (18/10/2024).

Hasanuddin menegaskan, dalam demokrasi, penting untuk tetap menjaga integritas dan fokus pada penyampaian program serta visi-misi yang ditawarkan kepada masyarakat.

Ia mengkritik beberapa isu yang menyerang pribadi calon, termasuk tuduhan terkait utang atau dinasti politik.

“Terkait isu utang, Itu bukan utang tetapi kredit, setiap pengusaha pasti punya dan itu bukan hal negatif selama ada persyaratan yang jelas, ada jaminan, dan bisa dibayar. Kalau memang ada utang, pastinya bank akan mengejar kita. Ini bukan sesuatu yang seharusnya dijadikan bahan kampanye hitam,” jelasnya.

Lebih lanjut, Hasanuddin juga menanggapi tuduhan terkait dinasti politik yang diarahkan kepada calon yang didukungnya Rudy Mas’ud.

Menurutnya, dinasti politik hanya berlaku jika penunjukan kekuasaan dilakukan tanpa melalui mekanisme pemilihan.

“Di republik ini, tidak ada istilah dinasti kalau semua melalui mekanisme pemilihan. Dinasti itu terjadi kalau ada penunjukan langsung. Tapi kalau dipilih rakyat, itu sah-sah saja, meski kita bersaudara sekalipun,” tegasnya.

Ia mencontohkan bahwa banyak contoh kasus di mana anggota keluarga dari politisi mencoba peruntungan di politik, namun tidak semuanya berhasil. Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme pemilihan demokratis tetap berlaku.

Menurutnya, kampanye hitam yang berisi fitnah dan serangan pribadi hanya akan merusak iklim demokrasi. Sebaliknya, ia mendorong agar semua pihak fokus pada penyampaian ide dan program yang bisa memberikan solusi untuk masyarakat Kaltim.

“Black campaign ini fitnah, hanya membuat suasana semakin keruh. Saya kira, kita semua harus fokus pada ide, gagasan, dan program untuk masyarakat. Itu yang penting dan harus diperdalam,” lanjut Hasanuddin.

Ia juga mengingatkan bahwa dalam ajaran agama, menyebarkan fitnah atau kampanye hitam sama saja dengan gibah (menggunjing).

“Kalau menyebarkan hal-hal yang benar tapi menyakitkan, seperti menyebutkan pekerjaan seseorang yang mungkin dianggap rendah, itu bisa menyakiti hati orang lain. Dalam agama kita, itu namanya gibah, sama seperti memakan bangkai saudara sendiri,” pungkasnya.

Pernyataan Hasanuddin ini diharapkan bisa menjadi refleksi bagi para pelaku kampanye dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga iklim Pilkada yang sehat, adil, dan berfokus pada substansi.

Dengan demikian, masyarakat dapat memilih calon pemimpin yang benar-benar memiliki visi dan program yang terbaik untuk Kaltim. #

Reporter : Yani | Editor: Wong

Comments are closed.