BeritaKaltim.Co

Sekjen ESDM Ajak Insinyur Kembangkan Bahan Bakar Nabati

BERITAKALTIM.CO-Mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, mengajak Keluarga Besar Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia (BKKPII), bersama mengembangkan bahan bakar nabati (BBN) di Indonesia.

Menurut Sekjen, pengembangan BBN saat ini menjadi fokus utama dalam upaya mencapai kedaulatan energi dengan mengurangi ketergantungan impor bahan bakar fosil.

“Terget kami adalah kedaulatan energi. Pak Menteri ESDM sudah meminta saya untuk melakukan persiapan mandatori, selain yang biodiesel, kita akan masuk mandatori untuk bioavtur. Kami akan buka mandatorinya, nanti produksinya tidak selalu harus dari BUMN. Jadi kita akan buka juga dari swasta,” kata Dadan Kusdiana dalam acara Pengukuhan Pengurus BKKPII Periode 2024-2027 di Jakarta, Sabtu (9/11/2024).

Mengutip Humas Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengajak BKKPII berkolaborasi bersama pemerintah mengembangkan BBN, baik biodiesel maupun bioavtur di Indonesia.

“Kalau bicara energi baru terbarukan (EBT), bicara EBT terbarukan. Apalagi kalau kita bicara EBT, terbarukannya yang berbasis bahan bakar nabati. Ya pasti urusannya PI, BKK-PI. Untuk itu, saya kalau boleh mengajak PII dan BKK-PI mempunyai konsen tentang hal ini, khususnya bagaimana mendorong bioavtur yang pasti memerlukan kilang,” ucap Dadan Kusdiana.

Kementerian ESDM, lanjut Dadan, merupakan Kementerian teknis yang mengelola sumber daya alam mineral, batu bara, minyak bumi dan mengelola sumber daya alam yang terkait dengan EBT yang urusannya sangat teknis tentu memerlukan para insinyur.

“Kami melakukan kegiatan mulai dari survei, kemudian diikuti dengan eksplorasi dan eksploitasi. Setelah itu, baru kegiatan untuk manufacturing. Di sini kami melihat betapa pentingnya dari sisi PI sebagai insinyur dan melihat betapa pentingnya dari Badan Kejuruhan Kimia yang akan nanti mengelola menghasilkan produk bahan bakar atau menghasilkan komoditi lain,” terang Dadan.

Dadan mencontohkan, di Kementerian ESDM saat ini terdapat kekuatan insinyur sebanyak 2.699 atau 52 persen dari jumlah total pegawai, yaitu 5.277.

Ini menjadi salah satu aset terbaik lantaran Kementerian ESDM memiliki tugas pokok dan fungsi dalam mengelola sumber daya alam yang urusannya sangat teknis.

Sebagaimana diketahui, pengembangan BBN telah lama dilakukan pemerintah melalui Kementerian ESDM c.q Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi. Realisasi pemanfaatan biodiesel sendiri untuk domestik mencapai 12,2 juta kilo liter (KL) pada tahun 2023. Realisasi tersebut melampaui 114,5% dari target yang ditetapkan sebesar 10,65 juta KL.

Di samping itu, pemerintah juga terus melakukan diversifikasi jenis BBN di Indonesia, seperti memanfaatkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) Bioavtur J2.4, market trial bioethanol, menetapkan spesifikasi, dan memberlakukan ketentuan standar dan mutu bensin bioetanol untuk dipasarkan di dalam negeri.#

Editor: Hoesin KH

Comments are closed.