BeritaKaltim.Co

Bantuan Rp300 Ribu per Motor bagi Warga Terdampak BBM Bermasalah, Posko Bantuan Dibuka Hingga 19 April

BERITAKALTIM.CO – Pemerintah Kota Samarinda bergerak cepat menanggapi keluhan warga terkait dugaan masalah pada bahan bakar minyak (BBM) yang diduga menyebabkan kerusakan pada sejumlah kendaraan bermotor.

Melalui inisiatif langsung dari Wali Kota Samarinda, bantuan berupa uang tunai sebesar Rp300.000 per kendaraan diberikan kepada warga terdampak, mulai Senin (14/4/2025).

Camat Sambutan, Norbaiti Zarta, menjelaskan bahwa program bantuan ini merupakan bentuk perhatian langsung dari pemerintah kota atas keresahan warga, terutama mereka yang mengalami kerusakan motor usai mengisi BBM dalam rentang waktu 28 Maret hingga 8 April 2025.

“Hari ini serentak bantuan dari Wali Kota Samarinda disalurkan kepada warga yang diduga terdampak dari pengisian BBM bermasalah. Setiap kendaraan motor mendapatkan bantuan sebesar Rp300 ribu,” ungkap Norbaiti saat ditemui di posko bantuan Kecamatan Sambutan.

Untuk mendapatkan bantuan ini, warga diminta membawa beberapa dokumen sebagai syarat, yaitu:

  • KTP dari kecamatan setempat
  • STNK kendaraan
  • Bukti perbaikan dari bengkel
  • Motor yang terdampak
  • (Opsional) Struk pengisian BBM dari SPBU

“Kalau tidak ada struk pengisian, tidak apa-apa, yang penting membawa motornya dan bukti perbaikan dari bengkel. Kita tetap akan layani,” jelasnya.

Posko penyaluran bantuan dibuka mulai 14 April hingga 19 April 2025, dengan jam operasional pukul 09.00 sampai 15.00 WITA, setiap hari kerja. Kegiatan ini melibatkan kerja sama lintas sektor, termasuk kelurahan, Satpol PP, Babinsa, dan Babinkamtibmas.

Menurut Norbaiti, pada tahap awal bantuan ditargetkan untuk 60 kendaraan per kecamatan. Namun jika jumlah warga terdampak melebihi kuota tersebut, pihak kecamatan akan terus melakukan pendataan dan melaporkan kembali kepada Wali Kota untuk penanganan lanjutan.

“Kalau melebihi dari 60, kita tetap data dan akan laporkan kembali. Kami berharap semua warga yang benar-benar terdampak bisa mendapatkan bantuan,” ujarnya.

Sementara itu, dugaan bahwa kerusakan motor disebabkan oleh BBM bermasalah dari SPBU masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak Pertamina. Pemerintah Kota memastikan bahwa hasil investigasi akan disampaikan secara transparan kepada masyarakat.

“Harapan kita, ini tidak lantas membuat Pertamina lepas tangan. Mereka masih menyelidiki, dan hasilnya akan disampaikan ke warga,” ujar Norbaiti.

Untuk kasus-kasus yang muncul setelah 9 April, Norbaiti menjelaskan bahwa solusi atau bantuan akan ditentukan oleh pihak PT. Pertamina, bukan lagi melalui program bantuan dari Pemerintah Kota.

Salah satu warga RT 4 Kelurahan Sambutan, Mustamin, mengaku bersyukur atas bantuan tersebut. Meski belum mencakup seluruh biaya perbaikan, bantuan ini tetap sangat berarti bagi warga.

“Untuk bantuan dari pemerintah, lumayan membantu, walaupun tidak semuanya ditanggung,” ujar Mustamin.

Ia menceritakan bahwa motornya mengalami kerusakan cukup serius, mulai dari busi, full pump, hingga ring yang harus diganti.

“Motor saya nggak bisa nyala karena busi mati, full pump-nya rusak. Harus ganti semua,” tuturnya.

Reporter : Yani | Editor : Wong

Comments are closed.