BERITAKALTIM.CO — Dalam upaya mendukung program nasional swasembada pangan dan penguatan ekonomi daerah, Polresta Samarinda bersama Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Pertanian (IKA Faperta) Universitas Mulawarman (Unmul) merencanakan penanaman jagung di berbagai wilayah Kota Samarinda.
Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan nasional penanaman jagung 1 juta hektare yang dicanangkan pemerintah melalui Polri, guna memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ketua IKA Faperta Unmul, Fahrizal, bersama Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar, S.I.K., M.H., turun langsung melakukan peninjauan lapangan di Desa Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang Dalam, Kota Samarinda, Kamis (9/10/2025).
Dalam kegiatan tersebut, IKA Faperta dan Polresta Samarinda melakukan pengecekan lahan pertanian seluas 30 hektare yang tersebar di tiga lokasi, yakni Mugirejo, Tanah Merah, dan Kampung Muang Lempake. Lahan yang sebelumnya tidak produktif itu kini disiapkan menjadi area penanaman jagung komoditas pangan dan pakan ternak.
“Sebagian lahan merupakan milik Universitas Mulawarman, sementara sebagian lainnya milik warga yang bersedia mendukung program ini. Kami siap mendampingi proses pengolahan lahan hingga panen,” ujar Fahrizal, Ketua IKA Faperta Unmul.
Program ini juga menjadi ajang sinergi antara akademisi, aparat kepolisian, dan masyarakat untuk meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah perkotaan.
Polresta Samarinda Dukung Langsung Swasembada Pangan
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar menyampaikan bahwa kegiatan tanam jagung merupakan bentuk dukungan Polri terhadap program strategis Presiden Republik Indonesia dalam menciptakan kemandirian pangan nasional.
“Tentunya ini menjadi kebanggaan bagi kami di jajaran Polri bisa ikut melaksanakan apa yang menjadi program Presiden terkait swasembada pangan, khususnya jagung,” ujar Hendri.
Polresta Samarinda telah memanfaatkan berbagai lahan kering dan area perkebunan di sejumlah wilayah Samarinda untuk kegiatan tanam jagung. Sebagian area bahkan telah memasuki tahap panen perdana dengan hasil yang menjanjikan.
Program ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan produksi pangan, tetapi juga bertujuan untuk mendukung ekosistem program Makan Bergizi Gratis (MBG). Jagung yang dihasilkan akan menjadi bahan baku pakan ternak, yang hasil peternakannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat.
“Kami berharap program tanam jagung ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga menggairahkan perputaran ekonomi lokal,” tambah Hendri.
Sementara IKA Faperta Unmul selaku alumni yang berorientasi akademisi berkomitmen memberikan pendampingan teknis dan edukasi pertanian kepada para petani dan kelompok masyarakat yang ikut serta dalam program ini. Dukungan tersebut mencakup melibatkan pakar pertanian, pelatihan budidaya, pemupukan berimbang, pengendalian hama terpadu, hingga manajemen pascapanen.
“Kami di IKA Faperta siap menjadi mitra strategis Polri dalam mendukung swasembada pangan, terutama komoditas jagung. Ini bentuk kontribusi nyata akademisi bagi masyarakat,” tegas Fahrizal.
Gerakan penanaman jagung serentak ini menjadi simbol kolaborasi lintas sektor antara Polri, perguruan tinggi, dan masyarakat, guna menciptakan kemandirian pangan dan ekonomi berkelanjutan di Samarinda dan Kalimantan Timur.
Program ini juga diharapkan menjadi model sinergi nasional yang memperkuat hubungan antara aparat penegak hukum dan masyarakat dalam konteks pembangunan produktif dan inklusif.
“Kegiatan ini bukan sekadar menanam, tapi membangun kesadaran bersama bahwa ketahanan pangan adalah tanggung jawab semua pihak,” ujar Hendri. #
Wong
Comments are closed.