BERITAKALTIM.CO-Lebih dari sekadar ajang hiburan, Balikpapan Fest 2025 kini menjelma menjadi simbol kebangkitan kreativitas dan kolaborasi di Kalimantan Timur (Kaltim). Pemerintah Provinsi Kaltim menilai, festival tahunan ini bukan hanya memperkuat identitas budaya daerah, tetapi juga mendorong transformasi ekonomi yang bertumpu pada potensi manusia dan inovasi.
Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Pariwisata Kaltim, Restiawan Baihaqi, saat memberikan sambutan mewakili Gubernur Provinsi Kaltim H. Rudy Mas’u dalam pembukaan Balikpapan Fest 2025, di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, pada hari Kamis, 6 November 2025.
Ia menyebut, Balikpapan Fest adalah panggung besar yang memperlihatkan wajah kreatif dan dinamis masyarakat Kota Minyak, sekaligus menjadi ruang tumbuh bersama bagi seniman, pelaku UMKM, komunitas, dan sektor pariwisata.
“Budaya bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi sumber inspirasi untuk membangun masa depan yang lebih berwarna dan berdaya saing,” ujar Restiawan.
Tahun ini, Balikpapan Fest mengusung tema “Harmoni Nusantara”, yang menggambarkan semangat persatuan dalam keberagaman budaya pesisir, pedalaman, dan keraton. Tiga pilar utama kebudayaan Kalimantan Timur. Tema ini sekaligus menegaskan posisi Balikpapan sebagai kota yang terbuka, kreatif, dan berdaya saing di tingkat nasional.
Menurut Restiawan, kegiatan seperti Balikpapan Fest memiliki arti strategis bagi Kaltim di tengah upaya pemerintah, menggeser ketergantungan ekonomi dari sektor sumber daya alam menuju industri kreatif dan pariwisata.
“Kami tidak ingin masyarakat Kaltim hanya menjadi penonton, tetapi juga pemain utama dalam industri kreatif dan pariwisata nasional,” tegasnya, sebelum membuka Balikpapan Fest 2025 secara resmi, dengan pemukulan jatung utang.
Tahun ini, Balikpapan Fest menargetkan 40.000 pengunjung dengan potensi perputaran ekonomi mencapai Rp 5 miliar. Sebanyak 2.700 talenta, 41 komunitas seni dan olahraga, serta 120 UMKM berpartisipasi dalam kegiatan yang berlangsung selama empat hari itu.
Angka tersebut menjadi bukti nyata bahwa kreativitas dan kolaborasi telah menjadi lokomotif baru pertumbuhan ekonomi rakyat. Restiawan menyebut, semangat gotong royong yang tumbuh di panggung Balikpapan Fest adalah energi positif bagi kemajuan daerah.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa festival ini juga menjadi wadah pembentukan karakter generasi muda Kaltim, terutama di tengah derasnya arus digitalisasi dan globalisasi.
“Kami ingin anak muda Kalimantan Timur tumbuh menjadi generasi yang kreatif, percaya diri, dan mencintai budayanya sendiri. Sebab budaya adalah identitas dan tanpa identitas, kita akan kehilangan arah,” ujarnya.
Restiawan juga mengajak para pelaku UMKM, seniman, dan komunitas kreatif untuk terus berinovasi. Menurutnya, karya yang lahir dari tangan mereka adalah bentuk cinta terhadap Kalimantan Timur dan menjadi bagian penting dari gerakan Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia.
Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Kaltim akan terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah Kota Balikpapan serta seluruh kabupaten/kota di Kaltim dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Dengan dukungan semua pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat, kami optimistis Kaltim dapat menjadi pusat ekonomi kreatif dan destinasi wisata unggulan di Indonesia bagian timur,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Restiawan mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Balikpapan Fest 2025 sebagai momentum kebanggaan dan kebangkitan budaya lokal.
“Jadikan festival ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi sebagai sarana menumbuhkan optimisme, memperkuat persaudaraan, dan membangun Kalimantan Timur yang maju, berdaya saing, dan berbudaya,” pungkasnya.
NIKEN | WONG | ADV
Comments are closed.