SAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Kiprah wanita dalam pembangunan mutlak diperlukan. Ruang apresiasi peran wanita yang saat ini semakin terbuka, serta memberikan banyak kesempatan kepada kaum wanita untuk menunjukkan eksistensinya dalam pembangunan bangsa.
Menurut Anggota DPRD Kaltim Rita Artaty Barito, sudah saatnya perempuan Kaltim mengambil peran dalam hal pemikiran pembangunan. Banyak ruang yang bisa digunakan dalam mengapresiasikan apa yang akan nantinya diperjuangkan oleh kaum perempuan.” Wanita sekarang harus lebih maju lagi dalam hal pemikiran, mereka bebas memastikan arah gerak Negara. Wanita berhak mendapatkan hak dasarnya sebagai manusia yang mulia.” ucapnya.
Keterlibatan wanita dalam pembangunan nasional runutnya, merupakan keharusan di era modern sebagai bentuk eksistensi peranan wanita dalam memajukan pembangunan, baik di nasional maupun di kaltim.”Kaum wanita harus berani mengambil peran, terutama dalam bidang politik yang merupakan ruang efektif dalam memperjuangkan hak-hak wanita.” ujarnya.
Politisi dari partai Golkar ini menerangkan bahwa kuota 30% wanita di parlemen menggambarkan bahwa sudah ada persamaan hak politik antara kaum pria dan wanita, walau kenyataannya dari 55 anggota DPRD kaltim hanya 6 orang saja wakil dari perempuan, jelas ini bukan menjadi penghalang bagi kaum perempuan untuk bisa berbuat lebih baik. Juga menjauhkan anggapan serta bentuk diskriminatif terhadap kaum wanita secara umum dalam membangun karakter bangsa Indonesia. ”Wanita di parlemen selain memperjuangkan kepentingan kaum perempuan juga diharapkan mampu lebih sensitif dan aspiratif menyuarakan sejumlah kepentingan mendasar publik yang dirasakan setiap hari, seperti pendidikan, kesehatan dan kesejahteran masyarakat.” katanya.
Perempuan yang terkenal vokal dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat ini juga menyakini bahwa perempuan di parlemen memiliki kelebihan dan keunggulan tersendiri. Dimana perempuan memiliki kelebihan dalam hal kesebaran dan ketelitian dalam menyelesaikan permasalahan serta cenderung berpikir dengan kepala dingin. ”DPRD merupakan wadah besar yang bisa dijadikan alat untuk berbuat baik kepada masyarakat dalam meperjuangkan hak kesetaraan wanita.” terangnya.
Wakil rakyat yang akrab disapa Rita Barito ini berharap agar kaum wanita tidak hanya pasrah dalam menerima kodratnya sebagi wanita, namun diharapkan mampu lebih sensitif dan aspiratif menyuarakan sejumlah kepentingan mendasar publik.“Bagi saya yang terpenting sebagai perempuan, kita harus mampu menujukkan karakter dan jati dirinya. Jangan pernah terombang-ambing oleh situasi dan keadaan,” harapnya. (yud/dhi)