SAMARINDA,BERITAKALTIM.COM – Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang memberikan peringatan serius kepada sejumlah pejabat eselon II, III, dan IV yang baru dilantik kemarin.
Khususnya agar bisa bekerja dengan baik sesuai aturan.
Berikut menghindari sedemikian rupa segala sesuatu yang berkaitan dengan ranah hukum agar tidak terjebak.
Terutama yang menurut dia paling rentan adalah masalah pembebasan lahan yang terkadang menimbulkan permasalahan di kemudian hari.
Karena itu, diminta agar lebih teliti dan mempertimbangkan semua aspek sebelum mengambil keputusan.
“Ibarat paku yang sudah tertancap di dinding, tidak mudah untuk mencabutnya.
Begitu pula kalau persoalannya sudah masuk ke ranah hukum.
Makanya harus teliti dan dicek betul-betul sebelum mengambil keputusan,” katanya.
Namun di sisi lain, Wali Kota menyampaikan ucapan selamat kepada para pejabat yang dilantik.
Ia berpesan sekaligus mengingatkan agar bisa bekerja sebaik-baiknya.
Berikut mendoakan mereka semua agar terus diberikan kesehatan.
“Mudah-mudahan kita semua diberikan kesehatan hingga memasuki masa pensiun nanti. Mewakili Pemkot Samarinda, saya sampaikan selamat, semoga terus berkarya dengan baik ,” harapnya.
Menurutnya, mutasi merupakan hal yang wajar dalam setiap organisasi, termasuk organisasi pemerintahan.
Tujuannya tak lain, yakni untuk efektifitas kerja.
“Yang jelas, semua PNS harus menyatakan kesediaan untuk ditempatkan di mana saja di seluruh wilayah Indonesia.
Tapi tetap kita akomodir aspirasi para pegawai. Yang pasti semua aspirasi yang masuk tidak serta merta harus kita akomodir. Pada intinya, mutasi ini dimaksudkan untuk penyegaran dan efektifitas kerja,” tegas Wali Kota.
Hal yang sama juga diakui Kepala Badan Kepagawaian Daerah (BKD) Kota Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah.
Sama dengan yang dikatakan Wali Kota, ia menyebut mutasi kali ini hanya penyesuaian demi efektifitas kerja.
“Misalkan ada yang tinggalnya kejauhan, ya bisa kita dekatkan dengan tempat kerjanya,” terang Dayat.
Dari sekian banyak pejabat yang dimutasi kemarin, hanya dua orang yang berasal dari eselon II.
Yakni staf ahli bidang ekonomi dan keuangan, Arliansyah yang bertukar posisi dengan Kepala Badan KB dan Keluarga Sejahtera, Nany Ruminingsih.
Selebihnya eselon III, eselon IV, serta kepala sekolah. (hms6)