SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM– Dua anggota komunitas nekat bergelantungan di Jembatan Mahakam berketinggian puluhan meter dari permukaan sungai. Aksi nekat ini dilakukan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup yang jatuh setiap tanggal 5 Juni 2015. Bahkan dalam aksinya, pendemo membawa spanduk ukuran 3 x 5 meter bertuliskan Stop Penghancuran Lingkungan Kaltim.
“Aksi ini dlakukan sebagai bentuk rasa kekecewaan anggota Forum Pecinta Lingkungan lantaran pemerintah kami nilai belum terlalu peduli oleh kerusakan lingkungan yang dilakukan para penambang,” ungkap Roniansyah, Koordinator demo.
Akibat aksi ini sejumlah kapal penarik tongkang untuk mengangkut batubara yang biasa lalu lalang di Sungai Mahakam terpaksa menghentikan pelayarannya. Beberapa kapal memilih berlabuh di tengah sungai dan menunggu pendemo menghentikan aksinya. Sementara sejumlah kapal yang nekat melintas terpaksa harus mengurangi kecepatannya lantaran kuatir membahayakan keselamatan pendemo.
Tidak puas hanya bergelantungan dari Jembatan Mahakam, pendemo juga menggelar aksi di simpang tiga jembatan. Dalam orasinya, pendemo menuntut pemerintah agar lebih aktif mengatasi perusakan lingkungan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa di lokasi tambang. Terlebih hingga saat ini tercatat sudah ada 10 anak yang jadi korban di galian bekas tambang.
Pendemo sempat pula membakar ban bekas di lokasi aksi hingga mengakibatkan arus lalu lintas di kawasan tersebut tersendat. Aksi ini berakhir jelang magrib meski begitu, pendemo berjanji akan tetap menggelar aksi hingga pemerintah benar-benar peduli dengan kerusakan lingkungan yang disebabkan aktifitas penambangan. #Ahz