BeritaKaltim.Co

Patok di Perbatasan Dipasang Chip Detector

Pj Bupati Kaltara, Triyono Budi Sasongko mengalungkan bunga sebagai bagian dari acara penyambutan secara resmi atas kedatangan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di TarakanTARAKAN, BERITAKALTIM.com– Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu, menggelar kunjungannya ke wilayah perbatasan. Tak hanya itu, dikabarkan pula mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu akan menginap di wilayah Sei Manggaris, Kabupaten

Nunukan, Kalimantan Utara.

Ditemui usai melepas perjalanan Menteri Pertahanan, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Triyono Budi Sasongko mengatakan, kunjungan Menhan kali ini untuk meninjau langsung kondisi perbatasan. Menurut bapak tiga anak itu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berjaga di pos pengaman perbatasan perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat.

“Tentara yang berjaga disana harus diketahui kondisinya, sekaligus menginventarisir kekurangan yang ada di Pos Penjagaan,” kata Triyono saat ditemui di ruangan VVIP Bandara Juwata Tarakan, kemarin (4/6/2015).

Selain meninjau keberadaan TNI di perbatasan, kunjungan yang dilakukan adalah bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap daerah. Yang mana, untuk membangun Indonesia dari pinggiran, seluruh bidang Kementrian harus memahami kondisi perbatasan secara menyeluruh.

Ia mengapresiasi atas perhatian yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk pembangunan jangka panjang.

“Saya ucapkan terima kasih atas kunjungan yang dilakukan oleh Menhan. Karena ini merupakan bentuk komitmen yang dimiliki oleh Pemerintah Pusat. Sekaligus memberikan motivasi kepada penjaga pos di Perbatasan,” sebutnya.

Selain itu, melalui Triyono, Menhan mengatakan akan melakukan upaya me-modernisasi patok batas negara. Ini untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh negara tetangga yang dapat mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Tahun ini seluruh patok akan di modernisasi dengan teknologi super canggih. Yang mana patok batas tersebut dipasang chip detector agar negara tetangga tak lagi menggeser patok sebagai upaya provokasi,” ungkapnya.

Selain itu, pemasangan chip tersebut juga sebagai cara untuk memonitoring garis batas wilayah. Menurut Triyono, cara tersebut adalah bentuk kemajuan yang patut didukung karena berdampak pada keamanan negara.

“Agar kita dapat mengontrol garis batas negara sebagai upaya menjaga perbatasan. Apalagi, sebagian besar wilayah Kaltara adalah perbatasan,” tutupnya.

Sementara Menhan, Ryamizard Ryacudu membenarkan, jika patok di wilayah perbatasan akan diberikan chip detector. Fungsi dari alat tersebut adalah untuk mengontrol bila terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh negara tetangga terhadap patok perbatasan.

“Ini untuk mengontrol, sehingga nanti akan diberikan rua-ngan khusus sebagai ruang data input maupun outputnya,” ungkapnya.
Saat ini, wilayah yang sudah meng-gunakan chip detector adalah Kalimantan Barat. Sebanyak 10 buah telah terpasang untuk memonitor kondisi perbatasan. Uniknya, jika alat itu digerakan maka akan mengirimkan sinyal berupa data yang langsung dapat diolah oleh operatornya.

“Bergerak sedikit saja patok tersebut, maka chipnya akan memberikan data ke operator yang mengontrol,” ungkapnya.
Sedangkan untuk Kaltara sendiri, lanjut dia, sebanyak 50 unit chip detector sedang dalam tahap pemasangan di tiap patok. Diharapkan dengan terpasangnya dapat memperkuat kedaulatan NKRI.

“Rencananya ini akan dipasang di seluruh wilayah perbatasan. Namun akan dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan kondisi pendanaan yang ada,” tuntasnya. #adver/hmsprov

Comments are closed.