TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Jelang mudik hari raya Idul Fitri, anggota DPRD Berau meminta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Berau memeriksa kondisi kelayakan seluruh jenis kendaraan angkutan umum (Angkum / travel), yang keluar masuk di terminal. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan kendaraan yang digunakan untuk angkutan arus mudik dan balik lebaran itu layak beroperasi.
Menurut Ir Ahmad Rijal anggota DPRD Berau, pemeriksaan angkum ini menjadi agenda rutin, jangan hanya dilakukan setiap menghadapi arus mudik lebaran. Upaya ini, untuk memastikan kendaraan yang beroperasi benar-benar dalam kondisi sehat dan layak jalan.
“Seyogianya setiap per triwulan dilakukan pemeriksaan , setiap kendaraan angkum wajib mengecek kondisi kelayakan kendaraannya ke Dishubkominfo, bila perlu melibatkan pihak – pihak yang terkait dengan masalah tersebut,” ungkapnya.
Ini karena khawatir banyak yang mengabaikan kewajibannya itu, khusus menjelang arus mudik nanti H-7, inastansi terkait secepatnya turun kelapangan mengecek secara langsung kondisi kendaraan angkum, dan dilakukan secara detail.
Dijelaskan, kendaraan yang sudah melewati pemeriksaan petugas, saat itu juga harus dipasangi stiker lebaran oleh petugas dibagian depan kendaraannya, atau menggunakan kode khusus lainnya. Ini untuk memastikan jika kendaraannya sudah melewati pengecekan dari petugas.
Sementara, kata Rijal, bagi yang kendaraannya dinilai tidak layak tidak ditempel stiker, dan diberi waktu satu hari untuk memperbaiki kondisi mobilnya.
“Apabila dalam waktu satu hari itu, di cek kondisi kendaraanya masih tidak layak. Maka petugas akan menahan kendaraannya itu, dan tidak memperbolehkan beroperasi selama masa mudik lebaran,” tegasnya.
Ditambahkan, selain memeriksa kelayakan kendaraan, instansi terkait juga memberikan himbauan kepada sopir untuk mendahulukan keselamatan penumpang pada saat arus mudik dan balik nanti. Bahkan, untuk memastikan kondisi fisik serta mental sopir, petugas sebelumnya telah melakukan tes kesehatan bagi para sopir.
“Selain kondisi kendraaan, kondisi fisik atau kesehatan sopir juga sangat diperhitungkan demi keselamatan penumpangnya. Ya terutama harus bebas narkoba atau miras,” pungkasnya. #hel
Comments are closed.