
Hari menjelang sore, aktivitas di gedung berwarna coklat muda di Jalan Juanda masih nampak ramai. Halaman parkir sesak kendaraan roda empat dan roda dua.
Lelaki asal Sumatra Utara dengan pakaian rapi itu asyik duduk di ruang kerjanya. Tangannya sibuk memeriksa berkas yang datang silih berganti. Sesekali tangannya memeriksa arloji yang ada di tangan kirinya.
Untuk kesekian kalinya, datang seorang pria paruh baya, kali ini menyodorkan map berisi dokumen yang harus ditandatanganinya. Pria itu-pun keluar ruang setelah mendapat arahan. Tak lama berselang nasi bungkus ludes dalam sekejap mengisi perutnya.
Intonasi suara khas Batak, bicara terbuka apa adanya merupakan ciri khas Ramoun Dearnov Saragih, Ketua KPUD Kota Samarinda. Memasuki 2 periode masa baktinya di KPUD, Ramon panggilan akrab mantan aktivis kampus di Fakultas Kehutanan Unmul ini, dinilai berhasil membangun suasana kerja yang harmonis dengan kesekretariatan. Tak berlebihan bila kemudian, Pilpres 2014 berhasil digelar dengan sukses tanpa banyak meninggalkan berbagai permasalahan.
Nampak jelas suasana kekeluargaan terjalin harmonis antara komisioner dengan jajaran Kesekretariatan KPUD Kota Samarinda. Ditemani, 3 cangkir kopi, Raymon bersedia menerima sesi wawancara dengan Setia Wirawan dan Untoro Raja Bulan di ruang kerjanya. Berikut petikan wawancara sebelum bulan puasa lalu seperti telah diterbitkan di Tabloid POLITIKA.
Suasana di Kantor ini nampak harmonis, baik antar sesama komisioner maupun dengan bagian kesekretariatan, komentar Anda?
Menjadi penyelenggara pemilu (Pilkada) tingkat kota Samarinda bukan pekerjaan mudah dan sederhana. Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, mulai dari persiapan sampai pelaksanaan hingga perhitungan suara. Nah…….beban tugas yang tidak ringan itu tidak mungkin akan terlaksana dengan baik bila secara internal tidak tercipta hubungan yang harmonis antara sesama komisioner juga dengan sekretaritan. Saya selalu mengedepankan kebersamaan dan saling bekerjasama setiap menghadapi berbagai persoalan yang muncul, apakah itu terkait dengan pelaksanaan tugas komisioner atau masalah yang dihadapi bidang sekretariat. Intinya, kami tidak mungkin bisa bekerja dengan baik tanpa dukungan sekretaris, sebaliknya juga demikian. Saya sangat bersukur memiliki sekretaris KPU yang sangat memahami dan mendukung sepenuhnya tugas tugas komisioner.
Lantas, bagaimana hubungan dengan pemerintah kota dan instansi lainnya?
Hubungan KPUD dengan pemkot, DPRD Kota dan instansi terkait lainnya sangat sangat baik. Mereka tidak saja mensupport penuh KPUD, lebih dari itu kami memiliki tekad yang sama, mensukseskan pelaksanaan PILKADA tahun 2015 dengan kualitas penyelenggaraan yang lebih baik dan tingkat partisipasi masyarakat yang lebih tinggi.
Bagaimana meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat pada PILKADA mendatang?
Kami akan melakukan sosialisasi lebih gencar lagi dengan jangkau lebih luas. KPUD Kota juga tengah menjajaki kerjasama dengan pemerintah kota dan instansi lainnya untuk melakukan kegiatan semacam lomba Pemilu yang akan dilaksanakan disekolah sekolah menengah atas. Kegiatan tersebut menurut saya sangat efektif meningkatkan partisipasi pemilih khususnya pada pemilih pemula. Selain itu kegiatan lainnya juga tengah disiapkan.
Sejauhmana persiapan PILKADA yang akan digelar tahun ini?
Kami masih memprioritaskan pembenahan dan evaluasi internal. Konsolidasi dengan berbagai instansi terkait terus kami galang. Kami juga sedang giat belajar, ada banyak hal baru yang harus kami persiapkan. Misalnya terkait dengan uji publik lain dan lainnya. Untuk menambah wawasan anggota dan menambah kapasitas kami juga telah melakukan sejumlah kunjuangan ke berbagai KPU di luar Kaltim. Yang terbaru kami baru saja pulang dari Semarang (Jawa Tengah). Intinya adalah kami mempersiapkan diri untuk bisa lebih baik menyelenggarakan.
Anggaran PILKADA Kota Samarinda cukup besar hingga mencapai angka Rp 60 Milyar, komentar Anda?
Saya kira itu merupakan angka yang wajar mengingat beban kerja dan tanggung jawab yang besar. Harap diingat, PILKADA langsung yang akan diselenggarakan tahun ini dibiayai oleh daerah, ini sesuai dengan perppu. Pada PILKADA mendatang peran KPUD memang lebih besar, kami mempersiapkan diri mulai dari pendaftaran sampai kepada uji publik. Kalau sebelumnya kampanye termasuk pemasangan atribut kampanye merupakan tanggung jawab peserta, sekarang merupakan tanggung jawab KPUD. Jadi pada PILKADA mendatang biaya yang dikeluarkan konstentan PILKADA relatif lebih rendah.
Bagaimana dengan tanggung jawab KPUD ?
Bila dilihat dari penyelenggaraan PILKADA tentu tanggung jawab utama KPUD adalah bagaimana PILKADA terselenggara dengan aman, damai, jujur dan adil. Sementara dari sisi administratif anggaran tentu kami dituntut tranparan dalam menggunakan anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Salah sedikit dalam penggunaan resikonya dipenjara. Konsekwensi logis dari besarnya anggaran tentu saja tanggung jawab juga besar dan separuh kaki kami dipenjara. O SW/URB
Comments are closed.