BONTANG, BERITAKALTIM.com – Sebanyak 1.362 calon siswa SMA/SMK/Sederajat harus menguburkan mimpinya untuk bersekolah di sekolah negeri di Bontang. Hal ini disebabkan karena Dinas Pendidikan (Disdik) Bontang hanya menyediakan kuota 1.500 kursi, sedangkan 2.862 orang mendaftar lewat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang resmi berakhir Jumat (3/7/2015) lalu.
Menurut Dasuki, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bontang, jumlah pelajar yang berhasil lulus Ujian Nasional (UN) Bontang tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 2.862 pelajar. Sedangkan kuota yang tersedia untuk sekolah negeri hanya setengah dari jumlah lulusan SMP tahun ini. Sehingga sisa pelajar lainya harus melanjutkan di SMA/SMK swasta di Bontang.
“Pendaftaran PPDB sudah ditutup, 1.500 murid telah terdaftar, sisanya 1.362 pelajar harus mendaftar di swasta,” katanya saat di hubungi melalui sambungan seluler.
Kata Dasuki, pelajar yang tidak terserap di sekolah negeri dapat melanjutkan ke sekolah SMA/SMK swasta di Bontang. Ia menjamin sekolah swasta dapat menampung seluruh jumlah murid yang tidak lolos di sekolah negeri. Sebab, jumlah sekolah swasta di Bontang sebanyak 10 SMA/SMK yang tersebar di tiga kecamatan. “Semua pelajar yang tidak lolos di negeri dapat melanjutkan ke swasta,” imbuhnya.
Lanjut dia, tidak ada alasan bagi para pelajar untuk tidak bersekolah, karena tidak tertampung di SMA/SMK. Selain itu, dengan program Biaya Operasional Sekolah (BOS) Tuntas Berkualitas yang memberikan dana Rp 3 juta setiap tahun dapat meringankan beban biaya sekolah murid. Sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk putus sekolah karena tidak memilki biaya.
“Kan ada program BOS, dan wajib sekolah sehingga mereka tidak perlu khawatir kesulitan biaya atau apapun itu,”tambahnya.
Dijelaskannya, tidak ada perbedaan kualitas antara sekolah negeri dan swasta, keduanya hanya berbeda instansi pengelola. Namun untuk kualitas pendidikan semuanya sama. Bahkan terdapat dua sekolah swasta di Bontang yang kualitasnya lebih baik ketimbang sekolah negeri.
“Ia mengungkapkan. materi yang diberikan oleh sekolah negeri juga diterapkan oleh sekolah swasta. Jika ada perbedaan kualitas pendidikan, jelas karena muridnya bukan karena sekolah,”pungkas Dasuki. #fs
Comments are closed.