BONTANG, BERITAKALTIM.com – Panitia Khusus (Pansus) Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P2APBD) DPRD Bontang Tahun Anggaran 2014 terus bekerja saat ini.
Sejumlah temuan pun didapatkan Tim Pansus P2APBD. Salah satunya adalah masih banyaknya aset milik Pemkot yang saat ini belum terurus dengan baik. Bahkan, Anggota Pansus P2APBD, Ubayya Bengawan mengaku saat ini banyak lahan Pemkot yang tidak memiliki sertifikat. Tentu kata Ubayya hal ini terlalu riskan jika dibiarkan berlarut-larut.
“Setelah kami telaah baik-baik, ternyata banyak persoalan aset yang tidak diselesaikan dengan baik. Salah satunya adalah lahan yang tidak memiliki sertifikat. Jika dihitung-hitung itu nilainya mencapai Rp 200 Miliar. Ini kan aneh. Kok masih banyak lahan milik Pemkot yang dibiarkan tidak memiliki sertifikat. Kalau dibiarkan begini bisa-bisa dicaplok lahannya. Dan nanti pada saat mau digunakan dipusingkan lagi dengan sengketa lahan,” ujarnya.
Maka dari itu, Ubayya berharap Pemkot bisa menginventarisasi ulang lahan-lahan yang ada saat ini untuk dibuatkan sertifikat. “Kalau bisa segera didata ulang lalu urus suratnya,” ujarnya.
Tidak hanya lahan, Pansus P2APBD juga menyoroti rendahnya daya serapan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang daya serapnya di bawah 80 persen.
“Ada beberapa SKPD yang daya serapnya rendah. Itu sebabnya, kami dari tim Pansus akan mengecek secara langsung ke SKPD terkait untuk mendapatkan jawaban detail, apa penyebab kendala itu,” kata Ubayya.
Ia menjelaskan, berdasarkan data ada beberapa SKPD yang dianggap pendulang Silpa, hanya mencapai 80 persen lebih, diantaranya, Dinas PU, Dinas Pendidikan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM, Badan kesbangpol, dan badan perempuan dan anak.
Minimnya daya serap lanjut Ubayya, ini menjadi salah satu penyebab tingginya Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) APBD Bontang. Yang angkanya mencapai Rp 340 miliar. Itu sebabnya pemkot harus melakukan evaluasi secara global. “Segera evaluasi dinas-dinas yang daya serapnya rendah,” pungkasnya. #fs
Comments are closed.