
SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Apresiasi tinggi disampaikan Muhammad Adam saat rapat paripurna ke-21 DPRD Kaltim terhadap upaya Pemerintah Provinsi Kaltim dalam meningkatkan pemasukan pendapatan daerah yang tergambar dalam nota penjelasan keuangan, Kamis (20/8/2015).
Menurut Adam, peningkatan APBD Kaltim yang sebelumnya sebesar Rp 9,336 triliun menjadi Rp 11,534 triliun tentu memberikan ruang yang lebih luas untuk memacu pembangunan di Kaltim.
Peningkatan sebesar Rp 2,198 triliun itu, bisa memacu lebih luas dalam memacu pembangunan di Kaltim jika anggaran dapat digunakan dengan sebaik-baiknya,” ungkap Adam selaku juru bicara Fraksi Hanura saat menyampaikan pemandangan umum terhadap nota penjelasan keuangan dan raperda perubahan APBD Tahun Anggaran 2015.
Menurutnya, peningkatan APBD itu, tidak serta merta dapat meningkatkan pembangunan jika tidak dikelola dengan efektif dan efisien. Pemerintah harus belajar dari pengalaman APBD Tahun Anggaran 2013 yang tidak terserap maksimal sehingga menyebabkan terjadinya sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) sebesar Rp 1,036 triliun.
“Kinerja SKPD dalam mengelola anggaran harus diperbaiki. Tidak sepantasnya membuat dalil-dalil dan pembenaran-pembenaran yang menyebabkan tingginya SILPA,” tegas Adam.
Selain itu, Fraksi Hanura juga menyoroti penurunan penerimaan dari komponen pendapatan asli daerah (PAD) bersumber antara lain dari PKB, BBNKB, PBBKB. Sementara pada setiap tahun bahkan setiap bulannya terjadi peningkatan terus menerus pada kendaraan bermotor. Pendapatan Daerah dari komponen ini seharusnya mengalami peningkatan, tetapi kondisi sekarang, justru sebaliknya.
“Penurunan ini mengindikasikan masih lemahnya SKPD terkait dalam menggali potensinya. Kami mendorong pemerintah melakukan inovasi serta intensifikasi di sektor ini, lantaran potensi di Kaltim terus bertambah,” imbuhnya. #adv/rid/dhi/oke
Comments are closed.