BeritaKaltim.Co

Panen Raya Nila di Eks Tambang BBE

Panen raya nila bersama. Tampak, dari kiri, Site Manajer PT BBE Reno Barus, Dandim Sriyono, Sri Lestari Nusyirwan, Nusyirwan, Puji Setyowati Jaang dan Syaharie Jaang
Panen raya nila bersama. Tampak, dari kiri, Site Manajer PT BBE Reno Barus, Dandim Sriyono, Sri Lestari Nusyirwan, Nusyirwan, Puji Setyowati Jaang dan Syaharie Jaang

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM — Kolam eks tambang yang selama ini menjadi momok menakutkan, ternyata bisa memberikan dampak positif. Tidak hanya menjadi perumahan Citraland dan arena permainan air Waterpark Citraland di kecamatan Sungai, juga eks tambang PT Bukit Baiduri Energi di Lok Bahu Sungai Kunjang dimanfaatkan untuk pembudidayaan ikan nila dengan pola keramba apung.

“Lahan eks tambang bukan hanya memberikan dampak negative, tapi dengan demikian untuk antisipasi bahaya perlu dijaga. Eks tambang BBE di Lok Bahu ini bermanfaat dengan pembudidayaan ikan nila sistem keramba apung, ada juga untuk permainan air di dan perumahan di Citraland,” ungkap Wali Kota dalam kesempatan Gerakan Gemar Makan Ikan, Panen Raya dan tabor benih ikan nila di keramba apung Kelompok Pembudi Daya Ikan Rawa Bening eks tambang BBE RT 17 Bandang Jl Pusaka kelurahan Lok Bahu, kecamatan Sungai Kunjang, Senin (28/9/2015).
Wali Kota sangat mengapresiasi kegiatan pembudi dayaan ikan yang tentunya selain meningkatkan pendapatan warga juga upaya mendukung program gemar memakan ikan. “Hari ini semua kepala SKPD hadir semua, termasuk ada juga Pak Wawali dan isteri, Dandim (Sriyono), Direktur Polnes (Ibayasid), jajaran direksi PDAM, direktur PDAM. Semuanya lengkap, dengan tujuan selain makan bersama ikan hasil panen, juga untuk bersama-sama memberikan solusi untuk peningkatan pembudidayaan di sini,” terangnya.
Jaang secara spontan langsung meminta Direktur Bank Perkreditan Rakyat Desy Noviyanti untuk mendukung permodalan kelompok pembudi dayaan ikan (Pokdakan) Rawa Bening I dan Pokdakan Rawa Bening II. “Sengaja saya bawa Direktur BPR supaya bisa membantu permodalan, dengan harapan saya kelompok pembudi daya ikan Rawa Bening tidak mengenal rentenir dan tidak jatuh bangun karena masalah permodalan,” tandas Jaang yang hadir bersama isteri Puji Setyowati yang juga ketua Forum Kota Sehat (Forkots) Samarinda.
Di kesempatan itu, Jaang didampingi kepala DInas Pertenakan dan Perikanan (Disnakan) menyerahakan bantuan Program Pengembangan Usaha Mina Mandiri Perikanan Budi Daya (PUMM PB) kepada 6 Pokdakan masing masing Rp 60 juta.
Sebelumnya, ketua Pokdakan Rawa Bening I Subli menyampaikan awalnya 4 petak keramba apung ukuran 2×3 meter, kemudian diikuti yang lainnya, sehingga pada tanggal 22 Desember 2014 terjadi pembentukan Pokdakan oleh Lurah Lok Bahu Jumar. “Tahun 2014 bantuan mengalir, baik benih ikan maupun pakan ternak termasuk mesin pembuat pakan. Sekarang terdapat 428 petak keramba apung. Kita panen setiap 4 bulan sekali setelah penaburan benih ikan. Sekali panen untuk 3.000 benih, mencapai Rp 30 juta dengan biaya produksi Rp 24 juta,” beber Subli.
Kepala Disnakan Samarinda Syamsul Bachri menjelaskan budidaya di eks tambang ini aman. “Ini sudah pernah dikonsultasikan dan kolam eks tambang sebenarnya aman asal sudah dilakukan treatment atau perlakuan khusus untuk menetralkan keasaman maupun zat zat lain yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Indikasi awal bagus, dan diukur tiap hari. Bahkan BLH kota telakukan uji sample di laboratorium terakreditasi. Hasil lab aman konsumsi,” terangnya.
Site Manajer PT BBE Reno Barus menjamin keamanan kolam eks tambang dengan luas 10 Ha dan kedalaman bervariasi yang mencapai 40 meter. “Kita juga memberikan tanda tanda dan rambu larangan. Termasuk melakukan pula penghijauan di sekitar kola mini,” ucap Reno.
Sementara Puji selaku ketua Forkots Samarinda menyampaikan rencana kunjungan tim verifikasi kota sehat tingkat pusat ke lokasi eks tambang ini, baik di Lok Bahu maupun di CItraland. “Lusa, tim verifikasi akan ke sini,” beber Puji dibenarkan anggota Forkots lainnya Doni Ari Wardana yang mendampingi kegiatan panen raya kemarin.#hms2

Comments are closed.