Bupati Laporkan Via Teleconfrence Target Baznaz ke Gubernur

TANJUNG REDEB BERITAKALTIM.COM– Pemerintah Kabupaten Berau bersama 7 Kabupaten Kota se Kalimantan Timur diantaranya Bontang, Paser, KutaiTimur, PPU, Balikpapan, Kutai Barat dan Kutai Kartanegara, Rabu (22/6) kemarin, menyampaikan laporan secara langsung terkait realisasi dan target dari program Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dimasing-masing daerahnya, melalui teleconference dengan bersama Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak.

Dialog melalui teleconference ini dihadiri oleh Bupati Berau Drs. H Muharram S pd, MM, wakil Bupati H AgusTantomo, Asisten III Abdurrahman, Kapolres AKPB Handoko, perwakilan Dandim, Kabag Humas Syahrani, Kabag IT, KetuaPengadilan Agama Abdul Samad, Ketua Baznas Berau Radjudin Abdurahman, Sekretaris Baznas Mutamam Harir, serta sejumlah staf.

Bupati Berau Drs H Muharram dalam laporannya kepada Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, bahwa kondisi Kabupaten Berau di bulan Ramadhan saat ini cukup kondisif. Muharram juga menyampaikan, terkait dengan penerimaan zakat yang baru saja dilaksanakan secara seksama di rumah kediaman bupati yang diikuti oleh badan usaha, perusahaan dan masyarakat, terhimpun dana sekitar 3,2 milliar.

“Untuk target dijelaskan Bupati pada tahun 2016 sekitar 7 milliar dan mudah-mudahan sampai akhir Ramadhan mampu tercapai,” ungkapnya . Bupati Muharram juga menyampaikan, bahwa target memang mengalami penurunan pada tahun lalu penerimaan zakat di Berau mencapai 8,4 milliar.

Bupati Muharram juga mengusulkan dalam teleconference pengumpulan zakat memang perlu dioptimalkan. Diungkapkannya, potensi zakat yang terbesar memangdari PNS, ini dihitung dengan gaji pegawai dalam setahun dibayarkan sekitar 600 milliar.

“Dijabarkannya, kalau 600 milliar ini dioptimalkan, paling tidak 2.5 persen dari 600 millliar ada sekitar 15 milliar potensi zakat yang memang bersum berdari PNS, ini belum termasuk zakat dari pengusahaan maupun perusahaan yang ada didalam daerah,” urainya.

Terpisah Ketua Baznas Berau H. Radjudin Abdurahman mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dipetik adalah bagaimana tata cara pengumpulan dan pendistribusiannya. Sehingga untuk sasaran meningkatkan penyaluran dan pemanfaatan dapat lebih intensif dan muara untuk mengurangi angka kemiskinan dapat terukur setiap tahunnya.

“ Data di Berau fakir miskin berjumlah 3.220 orang dan data ini terus diupdate supaya memaksimalkan usaha apa yang dikembang kandalam 5 program yang dimiliki oleh Baznas Berau,” jelasnya. #MAR