TANJUNG REDEB, beritakaltim.co- Sektor pertanian merupakan salah satu program prioritas pemerintah pusat, tak terkecuali Pemkab Berau, untuk mencukupi kebutuhan pangan di daerah ini. Apa lagi sektor pertanian di Kabupaten Berau merupakan sumber daya alam sudah dipersiapkan sejak tahun 2000 an lalu, untuk menjadi ujung tombak baru perekonomian di wilayah Kaltim.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan(Distanak), Ir H Suparno Kasim, mewakili Pemkab Berau mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Dispertan Pemprov Kaltim, dan pusat untuk mengembangkan wilayah sentra pangan di kabupaten Berau.
Dikatakan Suparno, bahwa Dispertan Kaltim sejak tahun 2000 an sudah merancang konsep pengembangan pertanian Kaltim ke depan, termasuk di Kabupaten Berau.
“Untuk pengembangan pertanian itu sendiri sudah dimulai pada 2012 lalu, dan Dispertan Pemprov mempersiapkan konsep pembangunan pertanian khusus di wilayah Kaltim,” ujarnya.
Menurut dia, setelah terpisah dengan Kalimantan Utara (Kaltara), wilayah Kaltim saat ini hanya sampai pada Kabupaten Berau. Untuk itu, Distanak Kaltim pada saat itu mempersiapkan konsep pembangunan pertanian dengan memaksimalkan potensi pertanian pada 10 kabupaten dan kota yang ada.
“Kalau dulu Bulungan sebagai salah satu sentra pertanian masuk wilayah Kaltim, karena Bulungan sudah masuk dalam wilayah Kaltara, jadi kini tidak lagi. Sedangkan Kaltim fokus pada pengembangan sentra pertanian di Berau dan Kutai Timur, untuk wilayah utara Kaltim, Kutai Kartanegara, Kutai Barat dan Mahakam Ulu untuk wilayah tengah, serta Paser dan PPU untuk wilayah selatan,” jelasnya.
Sebagai informasi, lanjut Suparno, untuk wilayah utara tepatnya di Berau telah dilakukan pengembangan wilayah sentra pangan di kawasan Talisayan, Biduk-biduk dan Merancang dan kecamatan lainnya. Sementara di Kutai Timur pengembangan sentra pangan akan dipusatkan di wilayah Long Mesangat, dimana telah dicetak sekitar 500 hektare sawah.
Ditambahkan Suparno,. Sedangkan di Kutai Barat pengembangan sentra pertanian dipusatkan di wilayah Rapak Oros, dimana telah dicetak sawah seluas kurang lebih 1.000 hektare.
Untuk wilayah selatan, Kecamatan Babulu di Penajam Paser Utara dan Padang Pengrapat di Paser menjadi kawasan pengembangan sentra pangan. Kedua kabupaten ini memang sejak lama menjadi lumbung pangan bagi Kaltim, khususnya dalam memenuhi kebutuhan beras lokal.
Sementara Kabupaten Berau sendiri dipastikan nantinya bakal bisa menjadi swasembada pangan dan lumbung padi bagi Kaltim.
Karena itu Suparno saat ini terus berupaya meningkatkan produksifitas tanaman holtikultura di sejumlah kecamatan, termasuk memperluas areal persawahan, melalui program percetakan sawah pemanfaatan lahan tidur.
“ Kami berharap Berau kedepan bisa menjadi kawasan pengembangan sentra pertanian, yang akan menjadi kawasan unggulan Kaltim, karena kita sudah mengembangkan pertanian dengan model Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu (KUAT). Dimana wilayah sawah selain ditanami padi juga akan digunakan untuk memelihara peternakan, serta menanam buah-buahan dan sayuran yang dapat meningkatkan nilai ekonomi bagi petani,” tutupnya. #MAR
Comments are closed.