BeritaKaltim.Co

Pegawai Kenakan Batik Berau Seminggu Sekali

TANJUNG REDEB BERITAKALTIM.CO- Dalam rapat paripurna pendapat akhir fraksi terhadap pengesahan lima raperda menjadi lima perda,Kamis (15/3) di gedung DPRD, salah satunya perda yang disyahkah raperda Perlindungan dan Pelestarian Bahasa dan Budaya Barrau di Kabupaten Berau.

Berdasarkana raperda yang disyahkan menjadi perda ini beberapa fraksi menyorot dan menyarankan agar benar benar diterapkan. Seperti halnya juru bicara fraksi Gerindra Eli Esar Kombong yang mengharapkan, batik Berau bisa menjadi salah satu pakaian kedinasan bagi seluruh pegawai di Bumi Batiwakkal – sebutan Kabupaten Berau.

“Misal tiap hari Kamis, pegawai memakai batik Berau,” katanya saat membacakan pandangan fraksi Gerindra pada paripurna penetapan lima perda di ruang rapat utama,” papar putera dari pengusaha Aris Kombong ini.

Termasuk, lanjut dia, karyawan perhotelan yang ada di Bumi Batiwakkal, juga menggunakan batik khas Berau pada hari-hari tertentu. “Di hotel juga bisa menerapkannya, ya, sebagai kontribusi dari pengusaha hotel untuk mendukung pelestarian budaya Berau,” sambungnya.

Di saat yang sama, Bupati Berau Muharram S Pd MM merespon dan langsung menyetujui “Kalau penggunaan batik saya setuju. Setiap hari Kamis, pegawai akan menggunakan batik Berau,” pungkas Muharram sebelum pidato mengenai lima perda yang disyahkan.

Selama ini batik baik pegawai swasta maupun PNS telah menggunakan batik dengan corak bebas setiap hari Kamis. Batik yang dikenakann bermacam macam, ada ynag batik Kaltim, batik pekalongan, madura ataupun sasirangan Banjarmasn. Hanya segelintir yang mengenakan Batik Berau, lantaran memang belum memiliki dan memang kurang memasyarakat. MAR

 

Comments are closed.