SAMARINDA, beritakaltim.co- Polemik ganti rugi tanam tumbuh di Bukit Merdeka yang letaknya di areal Tahura (Taman Hutan Raya), Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, ditanggapi serius oleh Komisi I DPRD Provinsi Kaltim.
Namun dalam pertemuan yang dilakukan di lantai 6 gedung D, puluhan warga, Projo hingga Badan Pertanahan Nasional Kukar tidak menemui solusi. Hal tersebut ditenggarai karena adanya data berbeda antara milik BPN dengan data yang dimiliki masyarakat.
Perwakilan Projo Kukar, Nove Yohanes yang juga mengadvokasi masalah sangketa ganti rugi tanam tumbuh tersebut mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan Asdatun Kejati Kaltim terkait masalah tersebut dan As Datun memerintahkan kepada Satgas yang terdiri dari BPN agar turun kembali ke lapangan untuk mengambil data pembanding tanam tumbuh warga.
“Kami telah menyampaikan bahwa data yang disampaikan oleh satgas itu adalah data yang dimanipulatif, menjadi kecil semua,” ungkap Yohanes.
Terkait masalah total kerugian yang belum dibayar, pihaknya harus ada peniliaan KJPP yang dan KJPP merupakan tim independen yang dibentuk oleh pemerintah.
“Nah kenapa masyarakat ini tidak dibayar karena data dari BPN atau dari Satgas ini tidak diserahkan kepada KJPP, sehingga KJPP tidak melakukan penilaian terhadap tanaman masyarakat,” bebernya.
Sementara Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Yusuf Mustafa, mengatakan, Komisi I DPRD Kaltim akan melakukan Rapat Dengar Pendapat kembali dan mengundang semua komponen terkait masalah ganti rugi tanam tumbuh tersebut.
“Satgas A bagian pengukuran, Satgas B bagian yang menilai tanam tumbuh itu dari Dinas Pertanian dan Perkebunan, inshaallah dan juga DPRD Kukar yakni komisi terkait dan juga biro hukumnya kita undang semua dalam kaitan hal ini. Supaya dalam pertemuan nanti lebih jelas dan transparan,” beber Yusuf usai menerima perwakilan masyarakat di gedung D lantai 6, Selasa (17/3/2020).
Lebih jauh, Yusuf meminta kepada masyarakat agar membawa data dan berapa orang yang merasa belum dibayar mengenai tanam tumbuhnya.
“Besok (hari ini) kami akan ke lapangan, kami cek fakta lapangannya. Mudah-mudahan musyawarah ini ada solusinya,” tutup yusuf.
Ketika awak media ingin mewawancarai pihak perwakilan BPN yang hadir namun pihak BPN enggan memberikan komentar dan langsung meninggalka ruangan pertemuan. #
Wartawan: Heriman
Comments are closed.