BALIKPAPAN, beritakaltim.co- Maraknya pemberitaan di media massa mengenai kekerasan seksual terhadap anak, cukup membuat masyarakat terkejut. Hal ini menjadi perhatian Iwan Wahyudi, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan.
Menanggapi hal ini, Rabu (29/7/2020), Iwan mengatakan, data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan ada sebanyak 40 persen kasus yang dilaporkan adalah kekerasan seksual.
“Entah ada korelasinya atau tidak, tapi dari data DP3AKB ada peningkatan kekerasan seksual pada anak ada 40 persen yang terjadi,” ungkapnya.
Wakil rakyat ini prihatin terhadap situasi yang terjadi masyarakat. Apalagi kejadiannya banyak dilakukan di lingkungan dekat sang anak. Menurutnya, hal itu dikarenakan minimnya edukasi untuk masyarakat.
“Kami prihatin terhadap kekerasan seksual, pelakunya beragam. Ada pacar, bapak kandung, kakek, dan tetangga,” ujar Iwan saat ditemui awak media.
Dirinya menambahkan, masyarakat sebagai garda terdepan harus bisa mempersiapkan Perda ketahanan keluarga untuk mendorong lingkungan keluarga, seperti tokoh agama, tokoh masyarakat untuk memberikan edukasi kepada keluarga.
“Sebaiknya ada kotbah Jumat untuk memberikan edukasi perlindungan seksual kepada anak, dan jika khotbah tersebut sampai kepada orang tua ini menjadi syi’ar dan faktor penting keluarga benar-benar terlihat,” urainya.
Iwan mengatakan, pihaknya akan melibatkan majelis ulama dalam memberikan masukan melalui dewan masjid agar sinkronisasi ketahanan keluarga ini menyambung.
“Kita butuh sinkronisasi agar pesan edukasi, kekerasan seksual pada anak ini sampai dan merata ke seluruh masyarakat,” ujarnya.
Dirinya akan kaji dan berikan dorongan khususnya kepada Pemkot Balikpapan dalam hal ini DP3AKB, agar bisa semakin kuat posisinya dan harus dikoneksikan ke Dinas Pendidikan.
” Perlunya Tiga pilar, untuk masa depan anak, keluarga, lingkungan, dan sekolah. Ketiga itu harus saling menguatkan, ketika satu tiang rubuh maka akan goyah,” pungkasnya. #
Wartawan : Thina
Comments are closed.