BeritaKaltim.Co

Forza Italia! Juara EURO 2020

BERITAKALTIM.CO – Meski menghadapi Inggris di kandangnya, yakni stadion Wembley, London, Senin (12/7/2021) dini hari WIB pada laga pamungkas EURO 2020, Gli Azzuri keluar sebagai jawaranya.

Padahal, Inggris unggul duluan lewat gol cepat Luke Shaw, yang bertahan hingga turun minum. Gli Azzurri baru bisa membalas lewat gol Leonardo Bonucci dengan memanfaatkan kemelut dari sepak pojok di menit ke-67.

Skor 1-1 bertahan hingga waktu normal tuntas dan tak ada gol tambahan sampai extra time 2×15 menit. Pemenang akhirnya harus dicari lewat adu penalti.

Italia keluar sebagai pemenang dengan skor 3-2. Dari Italia ada eksekusi Domenico Berardi, Bonucci, dan Federico Bernardeschi yang berbuah gol. Andrea Belotti dan Jorginho menjadi penendang yang gagal.

Dari kubu Inggris cuma Harry Kane dan Harry Maguire yang menjalankan tugas dengan baik. Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka gagal menaklukkan Gianluigi Donnarumma.

Ini adalah gelar pertama Italia di kancah internasional setelah terakhir kali menjadi juara Piala Dunia 2006.

Drama adu penalti menjadi jalan terakhir menentukan sang kampiun. Malang buat Inggris, hanya Kane dan Harry Maguire yang berhasil mencetak gol dari titik putih. Sementara Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka gagal menjalankan tugasnya. Trofi Henry Delauney pun terbang ke Roma.

Padahal, Slogan football’s coming home yang terus dikumandangkan masyarakat Inggris sebelum laga final gagal menjadi kenyataan. Inggris masih harus bersabar untuk menghapus dahaga trofi yang sudah berlangsung 55 tahun.

Gareth Southgate bertanggung jawab penuh atas kegagalan Inggris di adu penalti pada final Piala Eropa 2020. Keputusannya dalam menunjuk penendang jadi petaka.

Keputusannya, menunjuk Rashford, Sancho, Saka menjadi penendang ini mendapat banyak sorotan. Rashford dan Sancho baru bermain di menit ke-118 pada babak perpanjangan waktu.

Untuk Saka, Southgate dianggap terlalu berani memilih pemain Arsenal ini mengemban tugas berat sebagai penendang kelima Inggris. Pasalnya, Saka masih berusaha 19 tahun dan minim pengalaman di laga internasional.

Southgate menegaskan bertanggung jawab sepenuhnya terkait kegagalan Inggris di adu penalti. Ini karena dirinya yang punya kuasa penuh menentukan penendang. Ia tak ingin pemain yang gagal mendapat banyak tekanan.

“Ini semua murni di tangan saya. Saya memutuskan penendang penalti berdasarkan apa yang telah mereka lakukan dalam latihan, dan tidak ada yang berdiri sendiri,” ujar Southgate dikutip dari Guardian.

“Kami menang bersama sebagai sebuah tim, dan itu tanggung jawab kami semua karena tidak bisa memenangkan pertandingan malam ini. Namun soal penalti, panggillah saya. Itu tanggung jawab sepenuhnya ada pada saya,” jelasnya. (*)

 

Comments are closed.