BERITAKALTIM.CO- Permasalahan narkoba tetap menjadi ancaman serius di tengah pandemi Covid-19. Hasil uji publik survei prevalensi penyalahguna narkoba Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh BNN bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka yang sangat tinggi.
“Angka prevalensi penyalahguna narkoba secara nasional mengalami kenaikan pada kategon setahun pakai dari 1,8 persen pada Tahun 2019 menjadi 1,95 persen pada Tahun 2021,” kata Kepala BNN Kota Balikpapan, Risnoto saat konferensi pers akhir tahun di kantor BNN, Kamis (30/12/2021).
Kenaikan angka prevalensi tersebut dibarengi dengan peningkatan angka penyalahguna narkoba pada kelompok umur 12-24 Tahun dan kenaikan angka penyalahgunaan narkoba pada kelompok perempuan.
Risnoto mengatakan, BNNK Balikpapan terus melakukan pendekatan tindakan prepentif pencegahan untuk membentuk ketahanan diri terhadap penyalagunaan narkoba, strategi ini menekankan program P4GN pada bidang pencegahan pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi.
BNNK Balikpapan juga ada program unggulan yaitu kelurahan bersinar, dengan meningkatkan partisipasi dan kepedulian masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman, dengan dukungan partisipasi stakeholder terkait,” akunya.
“Ada dua kelurahan yaitu kelurahan Manggar dan Kelurahan Sepinggan,”jelasnya.
BNN Kota Balikpapan dengan menggelorakan ‘War on Drugs’ melakukan tiga strategi pendekatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), yaitu Soft Power Approach, Hard Power Approach, dan Smart Power Approach.
Dijelaskannya, pada strategi Soft Power Approach, BNN Kota Balikpapan melakukan tindakan preventif untuk membentuk ketahanan diri serta daya tangkal terhadap penyalahgunaan narkoba. Strategi ini menekankan program P4GN pada Bidang Pencegahan, Pemberdayaan Masyarakat, dan Rehabilitasi.
BNN telah melaksanakan kegiatan Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) sebanyak 75 Kegiatan dengan melibatkan 4.283 peserta. Kemudian membentuk 110 orang Penggiat Anti Narkoba yang berasal dari lingkungan Pemerintah, Swasta, Pendidikan, dan Masyarakat.
“Penggiat yang dibentuk dan dilatih ini diharapkan dapat menjadi penggerak semangat War On Drugs ditengan-tengah masyarakat. Selanjutnya, BNN Kota Balikpapan bekerjasama dengan para pihak telah melaksanakan deteksi dini tes urin kepada 1.140 orang dengan sample positif 7 orang,” paparnya.
Lanjutnya, BNN telah menyelenggarakan layanan rehabilitasi kepada 91 orang, dengan rincian 73 orang rehabilitasi rawat jalan dan 18 orang rujukan rehabilitasi rawat inap.
Pada strategi Hard Power Approach melalui aspek penegakan hukum, BNN Kota Balikpapan sepanjang Tahun 2021 telah melakukan pengungkapan lima Kasus narkotika dengan enam tersangka dengan barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak 21,55 Gram, dan narkotika jenis tembakau ganja sintetis sebanyak 33,54 Gram.
“Capaian ini melebihi target yang sebelumnya telah ditetapkan sebanyak 4 Kasus di Tahun 2021,” tandasnya.
Pada strategi Smart Power Approach dalam upaya penanggulangan permasalahan narkoba, BNN senantiasa memanfaatkan penggunaan teknologi informasi dan memaksimalkannya di era digital ini dalam segala aspek P4GN.
BNN Kota Balikpapan berharap sinergitas dengan para stakeholder serta seluruh komponen masyarakat dalam upaya P4GN dapat berjalan secara konsisten dan berkesinambungan pada tahun mendatang.
“Mari bersama terus bergerak untuk mewujudkan Balikpapan Bersinar ‘WarOnDrugs’,” pungkasnya. #
Wartawan: Thina
Comments are closed.