BERITAKALTIM.CO- Salah satu Sekolah Dasar (SD) Swasta di kawasan Balikpapan Kota terpaksa harus ditutup sementara karena ada satu siswa yang terkonfimasi Positif Covid-19.
Ini merupakan kasus pertama sejak Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di gelar sejak tahun 2021 lalu secara terbatas dan dilakukan 100 persen mulai awal tahun 2022.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Muhaimin membenarkan bahwa ada satu siswa SD yang terpapar covid-19.
Muhaimin mengatakan bahwa Informasi siswa pihaknya telah mendapatkan informasi siswa yang terpapar di selasa (25/1/2022) malam. Sehingga dengan adanya kasus tersebut, Disdikbud mengintruksikan untuk menutup sementara.
Pihaknya langsung memberikan instruksi kepada SD tersebut untuk libur selama lima hari, dan mulai kembali bersekolah pada Senin lusa.
Disdikbud juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK) untuk melakukan tracking terhadap siswa yang berkontak dengan yang terpapar. Di mana, Muhaimin menyebutkan siswa yang terpapar hanya berjumlah satu orang saja.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota agar dilakukan proses tracing terhadap anak-anak terdekat atau disekitarnya yang terpapar Covid ini,” jelasnya kepada awak media di Aula Pemkot Balikpapan, Jumat (28/1/2022).
Saat ini, sekolah itu melakukan pembelajaran melalui daring atau belajar dari rumah. Kemudian akan bisa kembali masuk sekolah pada hari senin (31/1/2022) jika tidak terdapat kasus tambahan lainnya.
“Jadi kami minta siswa ini belajar bari rumah. Jadi Senin bisa sekolah kembali jika memang tidak ditemukan tambahan yang positif Covid-19,” ucapnya.
Untuk PTM masih tetap dilakukan secara 100 persen selama regulasi masih tetap.
Kecuali ada situasi khusus yang ditetapkan oleh kepala Daerah setempat selaku tim Gugus Covid-19.
“Sampai hari ini kami berpedoman dengan 4 SK Menteri. Belum ada arahan lebih lanjutnya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengaku, pihaknya sudah melakukan proses tracing kepada mereka yang ada kontak erat dengan murid tersebut dan hasilnya semua negatif.
“Senin lusa kami juga akan lakukan tes lagi kedua kalinya, karena entri tes itu yang pertama, belum tentu selama lima hari saat karantina di rumah tidak ada perkembangan perjalanan penyakit, jadi dilakukan lagi eksit tes,” ucap Dio panggilan akrab Dr Andi Sri Juliarty.
“Untuk asal muasal siapa dan dari mana murid tersebut terpapar ini masih kami pelajari, dan ada dari keluarga murid satu orang yang terpapar,” pungkasnya. #
Wartawan: Thina
Comments are closed.