BeritaKaltim.Co

Lagi Panas di Berau, Jalan Nasional Terancam Ambruk Karena Longsor Digarap Tambang

BERITAKALTIM.CO- Dua hari ini masyarakat Kabupaten Berau ramai membicarakan adanya tanah longsor yang berakibat terancamnya jalan nasional. Foto dan videonya beredar melalu media sosial memperlihatkan terjadinya longsor  pada dinding yang semula menahan jalan.

Lokasi kejadian longsor itu terletak di Kecamatan Teluk Bayur menuju Kecamatan Labanan, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Dari narasi yang terdengar dalam rekaman video, disebut-sebut dinding longsor setelah adanya aktifitas penambangan batu bara di sisi jalan tersebut.

Dalam video juga memperlihatkan di dekat longsoran adanya alat berat jenis eksavator, yang mengesankan ada kegiatan aktif di kawasan itu.

Informasi yang diperoleh Beritakaltim dari warga yang sering melintas di kawasan itu, longsor tersebut sudah terjadi sekitar beberapa pekan ke belakang. Dia juga memperhatikan ada upaya dari penggarap lahan untuk menahan dinding dengan kayu ulin, dengan maksud longsor tidak terjadi lebih parah.

“Ya. Itu ada pemancangan pakai kayu ulin. Tapi gak tahan dan longsor lagi,” kata Nono, warga yang mengaku baru saja melintas di jalan tersebut.

Saat dikonfirmasi ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Berau diperoleh informasi kalau jalan tersebut statusnya adalah jalan nasional, sehingga meski terancam putus dan berbahaya bagi pengendara yang melintas, pihak Dinas PUPR Berau, tidak berdaya.

“Itu tanggungjawab pemerintah pusat melalui balai pelaksana jalan nasional. Kantornya di Balikpapan,” ucap Junaidi, Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Berau.

Pihak Dinas PUPR Berau hanya bisa melaporkan situasinya dan mengharapkan segera ada tindakan agar longsor tidak menjadi lebih parah.

Ismail (40), warga Labanan, mengaku merasa waswas. Sebab jalan nasional itu merupakan akses jalan masyarakat sekitar untuk membawa hasil tani untuk dijual. #

Reporter: Surya | Editor: Wong

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.