BeritaKaltim.Co

Disperindagkop Berupaya Menangani Lonjakan Harga di Seluruh Kaltim

BERITAKALTIM.CO – Heni Purwaningsih, Kepala Dinas Perindustrian, Pedagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kalimantan Timur tengah berupaya dalam mengendalikan harga pangan yang telah melonjak tinggi.

Heni Purwaningsih berbicara tentang isu kenaikan harga beras, yang ia atributkan kepada beberapa faktor, termasuk peningkatan harga gabah kering di tingkat petani yang dipengaruhi oleh kondisi iklim yang belum pulih sepenuhnya dari El Niño.

“Meskipun hujan sudah mulai turun, tapi belum normal, sehingga masa panen mundur dan harga gabah kering di daerah pemasok mengalami kenaikan,” jelasnya.

Purwaningsih juga menyoroti kenaikan harga pupuk sebagai faktor penting lainnya yang berkontribusi pada kenaikan harga beras di pasar.

“Petani harus mengeluarkan biaya lebih untuk tanam dan biaya produksi yang meningkat dua kali lipat,” tambahnya.

Namun, ia menjamin bahwa stok pangan akan cukup hingga setelah lebaran dan menghimbau masyarakat untuk tidak panik atau melakukan panic buying.

“Kami telah berkoordinasi dengan MBS dan telah menyiapkan banyak alternatif pemasok untuk menyediakan beras, gula, dan minyak,” ucapnya.

Lebih lanjut, Purwaningsih menekankan bahwa sebagian besar bahan pokok di Kaltim masih dipasok dari luar daerah, termasuk Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Selatan, dan menegaskan pentingnya menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok.

Dia juga menyebutkan bahwa ada empat daerah di Kaltim yang menjadi titik pemeriksaan Indeks Harga Konsumen (IHK), yaitu Samarinda, Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), dan Berau.

“Pengukuran IHK di empat daerah ini menyebabkan inflasi di Kaltim tercatat tinggi secara kumulatif,” katanya,

Ia menambahkan bahwa ada tiga strategi utama dalam mengendalikan inflasi, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan ketersediaan pasokan. #

Reporter: Sandi | Editor: Wong

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.