BERITAKALTIM.CO-Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara melaksanakan kick off Stop BABS (Stop Buang Air Besar Sembarangan).
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mewujudkan Kukar sebagai Kabupaten SBS dan merupakan bagian dari upaya menurunkan prevalensi stunting.
Kegiatan tersebut berlangsung di Desa Jembayan Kecamatan Loa Kulu pada hari Rabu (4/9/2024).
Hadir dalam event tersebut Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah, Asisten II Kukar Ahyani Fadianur Diani, Ketua DPRD Kukar Sementara Farida, beberapa pejabat dan staf OPD Kukar, Forkopimcam Loa Kulu, Kepala Desa Jembayan, Puskesmas Loa Kulu, Apkesmi Kukar, Pemdes Jembayan, KWT Desa Jembayan, Kader Posyandu, dan para tamu undangan.
Dalam event Bupati Edi Damansyah melakukan peninjauan WC dan melakukan pelepasan balon, serta melakukan penandatanganan Komitmen Bersama Kick Off Stop BABS Kabupaten Kukar Tahun 2024.
Kepala Desa Jembayan Erwin dalam sambutannya menyampaikan, kami mencoba memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk tidak lagi Buang Air Besar Sembarangan, dan masyarakat sangat terbantu dengan adanya bantuan pengadaan WC tersebut.
Plt Kadis Kesehatan Kusnandar menyampaikan laporan bahwa dari 15 desa yang ada di Kecamatan Loa Kulu, sudah ada 7 desa yang menerapkan program Stop Buang Air Besar Sembarangan.
“Sebaik apapun kita memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita guna mencegah stunting, kalau lingkungannya kurang sehat dan tercemar tetap mempengaruhi tumbuh kembang para balita,” ujar Erwin.
Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah dalam arahannya menyampaikan kinerja Dinkes harus terintegrasi dengan beberapa OPD yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Diharapkan Edi Damansyah yang sudah dikerjakan ini harus dilaksanakan dengan baik.
“Tinggal bagaimana kita mengedukasi dan bersosialisasi dengan masyarakat penerima manfaat, bahkan masyarakat yang bertempat tinggal di pinggir Mahakam juga nantinya harus kita beri solusi,” kata Edi Damansyah.
Diingatkan Edi Damansyah teman-teman di Dinas Perkim infrastrukturnya, teman-teman Dinas kesehatan yang menyiapkan serta mengkroscek datanya. Semuanya harus punya perencanaan yang baik.
“Saat ini Kutai Kartanegara menjadi salah satu dari 5 lokus percepatan Desa SBS di Kalimantan Timur. Harapan saya setelah kick off pada hari ini, dapat dilakukan langkah-langkah percepatan di desa-desa lain yang menjadi target sasaran desa SBS,” ujar Edi Damansyah.
Bupati Edi Damansyah menyampaikan bahwa data saat ini baru 59 (25 persen) desa SBS di Kutai Kartanegara.
“Target kita pada tahun 2024 ini paling tidak ada tambahan sebanyak 45 desa SBS lagi. Dengan desa SBS maka akan terdapat Kecamatan SBS dan pada tahun 2025 Kutai Kartanegara menjadi Kabupaten SBS yang bebas buang air besar sembarangan,” jelas Edi Damansyah.
Bupati Kutai Kartanegara menegaskan agar setiap pihak selalu melakukan update data.
“Tadi setelah saya cek di sekitar area WC yang dibangun rumahnya juga dibedah dan diperbaharui, karena ada bedah rumah program penanganan kemiskinan, maka perlu dilakukan update data warga pra sejahtera yang rumahnya tidak layak huni,” tutur Edi Damansyah.
Kalau diliat yang telah disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kukar, tidak menutup kemungkinan nanti ke depan, kita bangun setiap 1 rumah bisa kita bangun WC nya. Kita akan kaitkan dengan program bedah rumah yang selama ini kami kerjakan bekerja sama dengan Kodim 0906 Kukar.
“Desa Jembayan adalah salah satu lokus terkait dengan penanganan sanitasi BABS. Nanti bisa dievaluasi seperti yang sudah disampaikan ada sebanyak 36 unit WC yang telah dibangun di Kecamatan Loa Kulu,” ungkap Edi Damansyah.#
Editor: Hoesin KH|Adv|Diskominfo Kukar
Comments are closed.