BERITAKALTIM.CO – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan berencana untuk melanjutkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) guna mengatasi permasalahan stunting.
Keberlanjutan program PMT dapat menurunkan angka stunting di kalangan anak-anak dan keluarga-keluarga yang berisiko tinggi terhadap stunting di Kota Balikpapan.
Kepala DP3AKB Kota Balikpapan, Heria Prisni, menyampaikan program pemberian makanan bergizi yang meliputi bahan makanan seperti daging untuk masyarakat berisiko stunting pada bulan-bulan sebelumnya telah berlangsung selama tiga bulan pada tahun 2024, dan berahir pada Oktober lalu.
“Kami telah memberikan makanan bergizi untuk keluarga berisiko stunting selama tiga bulan terakhir. Tahun ini, meskipun program PMT baru dimulai, kami berharap bisa lebih banyak lagi memberikan bantuan kepada masyarakat,” ujarnya kepada awak media, Selasa (19/11/2024).
Sebagai tindak lanjut dari program tersebut, DP3AKB berencana untuk melanjutkan pemberian PMT di tahun 2024.
Rencananya, pemberian makanan tambahan ini akan menyasar enam kecamatan di Kota Balikpapan, dengan fokus pada keluarga yang teridentifikasi berisiko tinggi stunting.
“Kami melihat peta risiko stunting berdasarkan data yang ada. Salah satu kelurahan yang paling banyak teridentifikasi dengan kasus stunting adalah Graha Indah. Kami akan memprioritaskan wilayah-wilayah dengan angka stunting tertinggi,” tambah Heria.
Heria berharap anggaran untuk program PMT ini dapat disetujui dan dialokasikan kembali pada tahun depan, terutama untuk keluarga-keluarga yang membutuhkan.
Program ini diharapkan bisa menurunkan prevalensi stunting di Kota Balikpapan, yang selama ini menjadi perhatian serius pemerintah setempat. Untuk mencapai tujuan tersebut, DP3AKB bekerja sama dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dalam memetakan keluarga yang berisiko stunting dan memberikan intervensi yang tepat.
“Kami akan melanjutkan upaya-upaya untuk mengatasi stunting, dengan harapan bahwa program PMT ini dapat berjalan dengan lebih optimal,” katanya.
Dengan adanya program ini, diharapkan bisa mengurangi dampak jangka panjang dari stunting, yang mempengaruhi tumbuh kembang anak dan kualitas sumber daya manusia di masa depan. #
Reporter: Tina | Editor: Wong
Comments are closed.