BeritaKaltim.Co

Sarkowi dan Perda Pemajuan Kebudayaan Kaltim

BERITAKALTIM.CO-Perjalanan panjang seni budaya yang ada di Kaltim, belakangan ini membawa angin segar, keberadaan dan kehadiran sebuah peraturan daerah berkaitan erat dengan pemajuan kebudayaan telah hadir dan menjadi salah satu tonggak sejarah bagi seni budaya di Kaltim.

Keberadaan Perda (Peraturan Daerah) Pemajuan Kebudayaan, bisa jadi merupakan sebuah Perda yang satu-satunya ada di Indonesia, karena itu kehadiran Perda Pemajuan Kebudayaan di Kaltim, patut disyukuri dan dijadikan titik balik perkembangan dan peningkatan kebudayaan yang ada dan akan berkembang di Kaltim.

Kehadiran Perda Pemajuan Kebudayaan di Kaltim, tidak bisa dilepaskan dari sosok anggota DPRD Kaltim yang bernama Sarkowi V Zahry, politisi Partai Golkar yang telah lama malang melintang di Karang Paci, bagi Sarkowi yang pernah menjadi wartawan Kaltim Post, budaya adalah sebuah kegiatan yang tidak bisa dilepaskan begitu saja dari hidup kehidupan yang ada.

Sarkowi melihat dan mencermati perjalanan seni budaya yang ada di Kaltim dengan cukup cermat dan pengamatan itu ternyata membawa angin segar di lingkungan seni budaya di Kaltim, terlebih lagi saat pertemuannya dengan Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kaltim, Syafril Teha Noor, seorang budayawan Kaltim dan tokoh wartawan di Kaltim, karena Syafril Teha Noor adalah wartawan kawakan di Kaltim Post.

Dari pemikiran dan dialog yang sering terjadi antara Syafril Teha Noor dan Syarkowi itulah muncul ide yang sangat brilian.

Saat itu Syafril mengemukakan idenya bahwa kesenian dan kebudayaan bisa berkembang bila ada payung hukum, yaitu Peraturan Gubernur. Mendengar itu, Sarkowy kaget dan tidak setuju, bahkan menyarankan agar Syafril mengajukan sebuah rancangan peraturan daerah (Raperda) Kesenian.

“Kenapa harus Pergub, bikin saja Perda Kesenian dan saya akan mengawal Raperda itu menjadi Perda,” kata Sarkowy penuh ketegasan.

Mendengar permintaan Sarkowi yang luar biasa itu, Syafril Teha Noor lalu menghubungi beberapa rekan seniman yang duduk sebagai pengurus DKD Kaltim, seperti Hamdani, Herman A Salam, Wawan Timor, H Sahabudin, Syaiful Yasan dan beberapa lainnya, lalu berusaha untuk mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan, agar bisa dijadikan Rancangan Peraturan Daerah.

Upaya dan kerja Syafril Teha Noor dan seniman yang juga pengurus DKD Kaltim, serta ditopang dan dikawal Sarkowy, Peraturan Daerah Kesenian Kaltim itu akhirnya mendapat pengesahan. Perda Kesenian yang akhirnya berubah menjadi Perda Pemajuan Kebudayaan Kaltim, ternyata menjadi titik tolak dari perjalanan kebudayaan di Indonesia, sebab hampir sebagian provinsi di Indonesia tidak ada yang mempunyai Perda.

Perda Pemajuan Kebudayaan Kaltim saat ini dijadikan acuan bagi DKD di seluruh Indonesia. Inilah tonggak sejarah bagi perjalanan seni budaya di Kaltim dan itu tidak bisa dilepaskan dari sosok Sarkowi V Zahry.

Sarkowi V Zahry sendiri dalam setiap pertemuannya dengan para seniman selalu menekankan bahwa kebudayaan adalah sebuah kegiatan yang sangat mulia, karena melalui kebudayaan itu perjalanan sejarah suatu bangsa akan terlihat jelas, kesenian atau kebudayaan itu ada di setiap langkah kehidupan manusia.

“Kita tidak bisa hidup tanpa kebudayaan yang ada, semua yang ada dalam perjalanan hidup kehidupan adalah kebudayaan, jadi jangan anggap remeh seni budaya. Pakaian, perhiasan yang kita kenakan adalah sebuah kebudayaan, bahkan soal kuliner adalah budaya. Jadi bisa dibayangkan kalau kita tidak mempunyai budaya, maka yang ada sebuah kerugian besar,” kata Sarkowi suatu hari.

Pandangan dan cara pikir Sarkowi melihat kebudayaan dari kaca mata hidup kehidupan, bisa jadi merupakan salah satu filosofis yang dalam dan tidak semua orang bisa mengamati hal tersebut dengan pikiran dan jiwa yang jernih.

Yang jelas kehadiran Sarkowi V Zahri di tengah kesenian dan kebudayaan Kaltim, membawa angin yang menyejukkan seniman-seniman di Kaltim untuk terus mengembangkan seni budaya yang ada, dan menjadi bagian sejarah dari perjalanan peradaban masyarakat di Kaltim.#

Reporter|Editor: Hoesin KH

Comments are closed.